Tuesday, May 10, 2016

Apa itu Gereja Setan?

 
 
Mengenal seluk beluk bahaya gereja setan

Pendahuluan
Gereja Setan adalah sebuah fenomena yang misterius serta cukup menakutkan, namun sekaligus juga menjadi sesuatu yang menarik untuk diperhatikan. Biasanya kita mencari berita tentang gereja setan karena kita penasaran dan ingin mengetahui seperti apakah aktivitas setan di dunia ini. Apalagi melalui sebuah lembaga yang disebut sebagai gereja. Kita penasaran apakah ada ritual-ritual yang menyeramkan di dalamnya? Atau justru merupakan sebuah organisasi atau kumpulan manusia yang menarik? Saya sendiri berpendapat bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan setan pastilah akan menimbulkan akibat yang mengerikan bagi jiwa kita. Sekalipun pada awalnya hal itu tampak menarik. Pada kesempatan ini, saya mencoba menyampaikan secara singkat hal-hal yang berhubungan dengan gereja setan.

Dalam tulisan ini, saya akan membahas beberapa hal, yaitu:
Pantaskah gereja setan disebut sebagai gereja?
Bagaimana asal-usul gereja setan?
Siapa saja tokoh dalam gereja setan?
Apa saja kegiatan gereja setan?
Bagaimana kehidupan jemaat gereja setan?
Apa saja peraturan dalam gereja setan?

Pantaskah gereja setan disebut sebagai gereja?
Dalam kekristenan, yang dimaksud dengan gereja adalah sekumpulan orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dosa untuk masuk ke dalam hidup yang menyembah kepada Allah yang dikenal melalui Alkitab.

Istilah gereja pertama-tama bukan menunjuk kepada gedung atau bangunan umtuk beribadah, melainkan gereja adalah sekumpulan manusia yang telah ditebus dari dosa dan diberi anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus. Itu sebabnya fondasi dari gereja bukan berupa fondasi bangunan, bukan pula berupa kumpulan manusia saja. Gereja dibangun di atas dasar pengakuan bahwa Yesus dari Nazaret adalah Kristus atau Mesias yang dijanjikan. Sehingga gereja itu sendiri setidaknya terdiri dari dua komponen penting, yaitu manusia yang ditebus dan pengakuan akan Yesus sebagai Kristus. Sedangkan pengakuan akan Yesus sebagai Kristus itu sendiri, juga dibangun di atas 2 Perjanjian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Oleh karena itu, gereja setan adalah sebuah ungkapan yang sangat keliru. Di dalam gereja setan memang akan ditemukan sekumpulan manusia. Tetapi kumpulan manusia saja tidak dapat disebut sebagai gereja. Sekumpulan manusia yang telah ditebus dari dosa dan yang telah mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itulah yang dapat disebut sebagai gereja.

Gereja setan hanyalah sekedar ungkapan untuk menandingi gereja yang sejati. Melalui istilah gereja setan, para pendiri serta jemaatnya ingin mengolok-olok gereja sejati yang dibangun di atas pengakuan kepada Yesus Kristus. Gereja setan sama sekali tidak mengakui Yesus sebagai Kristus. Gereja setan justru melawan pengakuan yang sejati tersebut. Gereja setan pada dasarnya bukanlah gereja.

Asal-usul lahirnya gereja setan
Gereja setan adalah sebuah istilah yang baru muncul pada awal abad ke 20 untuk menggambarkan sebuah institusi yang terdiri dari orang-orang yang menentang paham yang umum dari sebuah agama, khususnya agama Kristen. Perkumpulan ini rupanya terus mengalami perkembangan baik jika dilihat berdasarkan jumlah pengikutnya maupun berdasarkan seberapa besar pengakuan dunia terhadap kehadirannya. Sehingga akhirnya perkumpulan ini pun berkembang menjadi salah satu di antara begitu banyak pekerjaan jahat iblis di dunia.

Salah seorang tokoh yang menjadi titik awal munculnya gereja setan adalah Aleister Crowley. Ia lahir di Inggris pada tanggal 12 Oktober 1875. Ayahnya adalah seorang pengkhotbah keliling di Inggris yang sering mengkhotbahkan doktrin-doktrin Kristen. Ayah Crowley adalah anggota kelompok fundamental Kristen ekstrim yang disebut Persaudaraan Plymouth.


Sejak kecil Crowley sudah nakal dan sering melakukan perbuatan yang buruk sekali. Ibunya sendiri menyebut dia sebagai “The Beast”, sebuah istilah yang dikutip dari Wahyu 13:1.

Setelah dewasa Crowley secara terang-terangan melakukan perjanjian dengan iblis dan menyebut dirinya sebagai “The Great Beast” maupun sebagai antikristus.

Ironisnya, dalam keseharian Crowley dikenal sebagai orang yang “konsisten”, dalam arti apa yang ia katakan itu pula yang ia kemudian lakukan. Walau amat disayangkan bahwa apa yang konsisten itu, mengacu pada hal-hal yang tidak baik.

Crowley meringkas ajaran filosofi hidupnya dengan sebutan Hukum Thelema yang diadopsi dari bahasa Yunani yang berarti keinginan. Inti dari ajaran Thelema adalah: “Perbuatlah apapun yang engkau inginkan dan itu akan menjadi keseluruhan hukum. Kasih adalah hukum, kasih di bawah keinginan. Tidak ada hukum di luar – lakukan apapun yang engkau inginkan.”

Crowley sering menggunaan obat-obatan terlarang dan melakukan seks yang tidak wajar. Misi hidupnya adalah untuk menghancurkan kekristenan dan membangun agama Thelema sebagai pengganti kekristenan. Ketika PD I meletus, Crowley hijrah ke Amerika dan ia dijuluki sebagai “manusia paling jahat di dunia”

Betapapun merasa dirinya begitu hebat, Crowley tidaklah lebih dari seorang manusia biasa. Ia tidak dapat melawan kehendak dari Yang Mahakuasa. Pada usia 72 tahun, dalam keadaan yang amat tergantung pada obat-obatan, Crowley akhirnya meninggal dunia.

Sejarah berdirinya gereja setan
Setelah Crowley yang menjadi inisiator sebuah gerakan yang kelak dikenal sebagai gereja setan meninggal, maka muncullah tokoh kedua yang bernama Anton Szandor Lavey. Ia lahir pada tahun 1930 dan pada tanggal 30 April 1966 Lavey memproklamirkan berdirinya gereja setan sebagai sebuah organisasi sebagaimana layaknya sebuah gereja. Gereja setan yang pertama ini didirikan di San Fransisco.

Adapun alasan mengapa Lavey mendirikan gereja Setan adalah karena ia melihat kemunafikan orang-orang gereja yang pada saat beribadah terlihat begitu rohani namun di tempat lain orang-orang ini ikut terlibat dalam berbagai perbuatan yang tidak bermoral. Lavey menyimpulkan: “Orang Kristen pada dasarnya adalah orang yang munafik. Mengapa tidak mendirikan gereja yang membebaskan saja keinginan manusia apa adanya tanpa perlu menjadi orang munafik?”

Para pakar kebudayaan dan pakar bidang relijius berpendapat bahwa para pemuja setan ini amat menekankan pada spiritualitas pribadi, suatu istilah yang sepertinya memakai istilah spiritual namun pada prakteknya justru menentang hal-hal yang spiritual. Kabarnya, para pemuja setan ini selain menetang penyembahan kepada Tuhan, mereka juga tidak mengakui setan sebagai mahluk roh sebagaimana yang biasanya kita pahami melalui ajaran-ajaran agama. Beberapa pakar sosiologi dan anthropology bahkan berpendapat bahwa para pengikut gereja setan ini tidak menyukai gagasan-gagasan supranatural tentang setan. Mereka amat menentang kegiatan doa, baik doa kepada Tuhan, maupun kepada setan.

Setan yang mereka akui sebetulnya lebih kepada suatu gerakan atau cara pandang untuk menekankan pada berkembangnya potensi manusia secara maksimal. Manusia dipandang sebagai pusat alam semesta dan kita diajarkan bahwa tidak ada hal lain di dunia ini selain dari segala sesuatu yang dapat dicapai oleh panca indera manusia. Itu sebabnya, tidaklah mengherankan jika gereja setan ini amat mendukung gagasan sekularisme.

Beberapa nama yang dipakai oleh gereja Setan:
Brotherhood, Sister of Light, the Iluminati.

Ciri-ciri hidup Lavey adalah seks bebas, mirip dengan apa yang dilakukan oleh Crowley, pendahulunya tersebut. Filosofi hidupnya adalah materialisme dan hedonisme. The Cloven Hoof  adalah salah satu buletin gereja setan yang telah beredar cukup luas di seluruh dunia, bahkan kabarnya hingga ke Indonesia. Selain itu ada pula The Black Flame, Old Nick dan lain-lain.

Ibadah gereja setan disebut sebagai Misa Hitam. Kabarnya, dalam misa ini seorang laki-laki akan dikorbankan di atas altar setelah itu seorang wanita baru kemudian bayi-bayi sebagai tambahan. Pendeta wanita dan pria meminum darah korban lalu diikuti oleh pesta seks oleh seluruh yang hadir. Puncak acara dari Misa Hitam adalah penyaliban terhadap seorang manusia yang mereka pilih. Ini adalah peringatan akan kemenangan iblis atas Yesus di atas kayu salib. Ada yang mengatakan bahwa dalam misa ini, iblis sendiri datang dan memperkenalkan diri dengan berbagai nama seperti RiChan, MannChan, Yahshun, Yaagog dan MoChua.

Jemaat Gereja Setan
Gereja Setan senang merekrut anggota dari usia 17-20 tahun. Biasanya mereka adalah penggemar musik metal, pecandu obat bius, penggemar seks bebas dan orang-orang yang senang pada kuasa kegelapan.

Jalinan kekeluargaan amat menonjol di kalangan gereja setan. Ini cukup menarik perhatian banyak orang, walau sebenarnya adalah strategi untuk memantau anggota.

Gereja Setan suka mendorong jemaatnya untuk membaca buku-buku karangan Mark Twain, Nietzsche dll yang umumnya menitikberatkan pada usaha dan potensi manusia.

Sebelas peraturan gereja Setan:
  1. Jangan memberi opini atau nasihat jika engkau tidak diminta
  2. Jangan menceritakan persoalanmu pada orang lain jika engkau tidak yakin mereka ingin mendengarkan.
  3. Tunjukkan sikap hormat pada tuan rumah yang kaukunjungi atau jangan pergi kesana.
  4. Kalau seorang tamu berada di rumahmu dan mengganggumu, perlakukan dia secara kejam tanpa belas kasihan
  5. Jangan bercumbu jika tidak diberi sinyal oleh pasanganmu.
  6. Jangan mengambil apa-apa dari orang lain jika itu tidak menjadi beban baginya.
  7. Akui kekuatan magis jika engkau telah sukses melakukannya.
  8. Jangan mengeluh tentang sesuatu yang engkau tidak terlibat
  9. Jangan mencelakakan anak kecil
  10. Jangan membunuh hewan non manusia jika tidak diserang atau untuk makananmu
  11. Manakala berjalan ditempat terbuka jangan mengganggu seorangpun. Jika ada yang mengganggu, minta ia berhenti. Jika ia tidak berhenti, hancurkan dia.
Seperti apakah suasana di dalam sebuah gereja setan.
Dalam sebuah web site beralamat ppeso.com, ada beberapa foto dari ruang sebuah gereja setan.

Apabila kita perhatikan gambar-gambar tersebut, maka kita lihat bahwa tata letak ruangan sebuah gereja setan cukup mirip dengan tata letak gereja lainnya. Hanya saja, di bagian altar ditaruh sebuah patung yang melambangkan iblis sendiri. Mungkin untuk menegaskan pada siapapun yang melihat bahwa di ruang itu, iblis diagungkan oleh pengikutnya. Pada bagian lantai kita juga akan temukan gambar kepala kambing yang biasa dikenal pula sebagai baphomet.

Di bagian dinding, kita terdapat figur salib yang dengan sengaja dibuat terbalik. Tentu saja hal tersebut dipasang demikian bukan demi estetika atau sekedar suatu kebetulan belaka. Sebuah salib yang dibalik dapat mengacu pada dua hal, yaitu yang pertama sebagai sebuah penghinaan pada Yesus Kristus yang pernah mati dikayu salib atau kedua mengingatkan kita pada rasul Petrus yang memilih disalib secara terbalik karena merasa dirinya tidak pantas disalib dengan cara yang sama dengan Yesus Kristus Sang Juruselamat.

Kita tahu bahwa gereja ini tidak sedang berusaha menghormati rasul Petrus bukan? Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa memasang figure salib terbalik di ruang tersebut adalah suatu upaya penghinaan kepada Yesus Kristus.

Sebagai orang yang percaya pada Yesus Kristus, kita tidak lagi merasa kaget dan heran melihat ada sekelompok orang yang begitu membenci Dia dan bahkan hingga berupaya sedemikian rupa untuk menghina-Nya. Sejak Yesus Kristus berjalan-jalan di bumi kita pun, sudah banyak orang-orang berkelakuan iblis yang membenci Dia.

Dari upaya para pengikut gereja setan untuk menghina Yesus sebetulnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa para pengikut gereja setan ini telah berlaku tidak konsisten dan bahkan munafik. Mengapa? Kepada dunia mereka mengaku sebagai kelompok yang tidak mengakui keberadaan Tuhan dan hal-hal yang supranatural, namun ternyata di dalam gereja mereka sendiri, mereka telah memasang tanda salib terbalik. Tanpa mereka sadari, dengan berbuat demikian sebetulnya mereka sedang mengakui bahwa Yesus Kristus benar-benar pernah ada dan benar-benar pernah disalib. Sebab jika mereka tidak percaya demikian, lantas mengapa mereka begitu sinis pada-Nya? Kita tidak dapat membenci sesuatu yang tidak ada. Kita hanya dapat membenci sesuatu yang kita tahu sebagai ada.

Pada bagian kursi, kita ada beberapa figure yang cukup terkenal, yaitu sebuah lambang mata, yang diyakini sebagai the eye of horus, sebuah lambang 666, yang tentu saja diambil dari Alkitab serta sebuah ornament berbentuk ular, yang mengingatkan kita pada kisah penipuan ular kepada Adam dan Hawa di Taman Eden.

Tentu saja semua lambang dan ornament tersebut tidak muncul tanpa sebab. Semua itu dibuat untuk semakin menegaskan keberpihakan mereka pada segala sesuatu yang dianggap sebagai setan atau iblis di Alkitab. Horus sendiri adalah nama sebuah dewa di Mesir, yang lagi-lagi dikonotasikan sebagai lawan dari Allah yang sejati.

Pada bagian dinding, ada sebuah lukisan realis yang mirip dengan sebuah foto dari seorang pria yang memiliki sayap, yang diyakini sebagai lukisan dari Lucifer sendiri. Tentu saja tidak seorang pun yang pernah benar-benar memiliki gambar raja iblis tersebut. Namun gambar itu sengaja ditaruh di sana untuk mengingatkan siapa saja tentang sosok yang dianggap layak dipuja oleh para pengikut gereja setan.

Sekali lagi, hal ini menekankan betapa mereka sebenarnya percaya pada makhluk-makluk supranatural tersebut, sekalipun mereka bersikukuh bahwa mereka adalah sekelompok orang-orang yang menentang hal-hal yang supranatural. Dan apabila kita lihat bagaimana semua lambang, gambar dan ornament tersebut memiliki kaitan dengan Alkitab, maka tidak salah jika kita menilai bahwa pada dasarnya mereka percaya bahwa Alkitab adalah sebuah buku yang memiliki pengaruh. Gambar, lambang dan ornament tersebut adalah saksi bisu dari bagaimana besarnya pengaruh Alkitab pada mereka, sekalipun pengaruh tersebut membuat mereka membenci Alkitab itu sendiri. Sekali lagi, seseorang tidak dapat membenci sesuatu yang mereka anggap tidak ada. Fakta bahwa mereka begitu membenci dan ingin melawan Alkitab, justru mengatakan pada kita bahwa bagi para pengikut setan, Alkitab adalah buku yang berpengaruh dan berbahaya, sehingga layak mereka benci dan hina.

Apa yang dapat kita pelajari dari bahaya gereja setan ini?
Kiprah setan di dunia bukanlah baru terjadi akhir-akhir ini saja melalui apa yang kita sebut sebagai gereja setan. Sejak manusia pertama diciptakan, setan sudah ada disana untuk menggoda mereka, membuat mereka ragu dan mengalihkan perhatian mereka dari Allah yang sejati, Allah yang mengasihi mereka.

Orang-orang seperti Crowley, Lavey dan tokoh-tokoh lainnya yang muncul seperti mereka bukanlah semacam spesies baru di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa ini. Sejak zaman dahulu kala, pengikut setan sudah bermunculan dengan berbagai tingkah dan lakunya.

Berbagai macam serangan telah dilancarkan kepada Allah yang sejati beserta pengikut-Nya. Serangan yang paling pertama di Taman Eden adalah membuat manusia ragu-ragu pada kebenaran dan kebaikan Allah. Dan hingga kini, serangan semacam itu agaknya masih tetap berlanjut. Hadirnya gereja setan di tengah masyarakat dunia adalah salah satu wujud serangan yang semakin nyata tersebut.

Tidak semua cara setan itu dilakukan dengan langkah-langkah yang menakutkan. Beberapa cara yang ditempuh misalnya adalah melalui gagasan-gagasan yang nampak aman dan masuk akal seperti sekularisme, materialisme, rasionalisme dan isme-isme lainnya yang berujung pada penolakan pada Allah dan Firman-Nya.

Jadi bagaimana kita melawan kekuatan iblis yang besar seperti ini?
Mungkin hal pertama yang perlu diingat adalah bahwa kita sama sekali bukan lawan tanding yang sepadan dengan iblis. Betapa tidak. Iblis adalah makhluk yang sudah hidup jauh sebelum kita sendiri lahir. Ia sudah punya pengetahuan dan pengalaman bahkan kekuatan yang jauh lebih besar dan lebih banyak dari kita. Kita bukan lawan dia, kita akan kalah.

Hanya satu yang bisa mengalahkan dia, yaitu Allah sendiri. Kita sebagai pengikut Allah harus bergantung sepenuh pada Allah sendiri apabila kita tidak ingin dikalahkan oleh iblis.

Ketika Tuhan Yesus hidup dan berjalan-jalan di dunia kita, Tuhan Yesus pun tidak luput dari serangan iblis. Dan melalui pertemuan tersebut, Tuhan Yesus sudah mengajarkan pada kita bahwa satu-satunya cara untuk melawan iblis adalah dengan berpegang pada Firman Tuhan.

Sungguh suatu keharusan bagi kita untuk selalu membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus sudah membuktikan bahwa cara tersebut adalah cara yang ampuh untuk melawan kekuatan jahat setan. Jika Yesus Kristus saja melakukan hal itu, mengapa kita tidak?

Kiranya melalui tulisan ini kita kembali diingatkan akan bahaya gereja setan dan juga diingatkan untuk senantiasa bergantung pada Firman Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.