Pengertian dari adil dan keadilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Keadilan berasal dari kata dasar “adil”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adil dirumuskan sebagai sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak: berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; sepatutnya; tidak sewenang-wenang. Sementara itu, keadilan dalam KBBI didefinisikan sebagai sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil.
Buku "Mengapa Engkau Meninggalkan Aku?"
Klik disini.
Dari pengertian yang diberikan oleh KBBI, kita melihat bahwa istilah keadilan mempunyai kaitan yang erat dengan kebenaran. Orang yang bertindak adil, seyogyanya mengerti suatu standar kebenaran, sehingga bisa memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Pengertian dari keadilan menurut Filsafat
Melalui karya tulisnya yang berjudul “Etika Nichomachea” Aristoteles memaparkan gagasannya tentang keadilan. Bagi Aristoteles, sikap ketaatan terhadap hukum (polis) baik hukum yang tertulis maupun yang tidak tertulis, merupakan suatu keadilan. Keadilan menurut Aristoteles merupakan suatu keutamaan yang bersifat umum
Dari pengertian yang diberikan oleh Aristoteles ini, kita melihat bagaimana keadilan itu dikaitkan dengan sikap taat pada hukum. Orang yang adil adalah orang yang taat pada hukum, baik hukum tertulis maupun yang tidak tertulis.
Pengertian keadilan dan kebenaran menurut Alkitab Perjanjian Baru
Berbicara tentang keadilan dan kebenaran, maka kita perlu membicarakan istilah Yunani yang sering dipakai Alkitab untuk melukiskan tentang keadilan dan kebenaran, yaitu Dikaiosune (dik-ah-yos-oo'-nay, kata benda feminin). Istilah ini muncul 94 kali di dalam seluruh Perjanjian Baru.
Dalam pengertian yang luas, Dikaiosune berarti suatu keadaan di mana seseorang itu benar di mata Allah, atau suatu kondisi dimana seseorang dapat diterima oleh Tuhan. Dikaiosune juga dapat dipahami sebagai suatu cara dimana seorang manusia memperoleh suatu persetujuan (approval) dari Tuhan. Cara seperti apa yang disetujui oleh Tuhan? Yaitu ketika manusia itu punya intrgritas, kebaikan (virtue), kesucian hidup, tepat dan benar dalam berpikir, merasa dan bertindak.
Dalam pengertian yang lebih sempit, Dikaiosune berarti keadilan atau kebaikan untuk memberi kepada orang lain masing-masing sesuai dengan apa yang mereka butuhkan
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia, Dikaiosune lebih sering diterjemahkan sebagai “kebenaran” namun ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang oleh bahasa Indonesia diterjemahkan pula sebagai “keadilan,” yaitu misalnya dalam 2 Korintus 6:7; 1 Timotius 6:11; 2 Timotius 2:22; Ibrani 1:9; 2 Petrus 1:1.
Di bagian lain dari Perjanjian Baru, kata Dikaiosune ini ternyata diterjemahkan pula ke dalam istilah-istilah lain yaitu:
- “kehendak Allah” misalnya di dalam Matius 3:15
- “hidup keagamaan” yaitu di dalam Matius 5:20
- “Pembenaran” dalam 2 Kor 3:9
- “Perbuatan baik” dalam Titus 3:5
Pengertian keadilan dan kebenaran menurut Alkitab Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, istilah Ibrani yang dipakai untuk keadilan dan kebenaran adalah sebuah kata kerja yaitu Tsedaqah.
Tsedaqah berarti menjadi benar, menjadi adil atau menjadi terus terang apa adanya (straight). Menurut para ahli Perjanjian Lama, istilah straight inilah yang dianggap lebih akurat dalam melukiskan apa itu Tsedaqah. Dalam tulisan-tulisan orang Yahudi yang lebih terkemudian (later or modern writings), istilah Tsedaqah sering dipakai untuk melukiskan suatu tindakan yang etis (ethical conduct).
Dalam Perjanjian Lama, istilah Tsedaqah ini cukup bervariasi dalam penggunaannya dan dalam pengertiannya. Dalam Yesaya 46:12 dan Mikha 7:9, Tsedaqah diartikan sebagai pembebasan (deliverance). Dalam Yesaya 5:23, istilah Tsedaqah dipakai untuk arti pembenaran.
Dalam Jerusalem Bible, yaitu Alkitab yang biasa dibaca oleh orang Yahudi Kristen pada umumnya, Tsedaqah paling sering diterjemahkan menjadi integritas.
Mungkin cukup menarik pula untuk diperhatikan, bahwa pada sumber-sumber lain di luar Alkitab, Tsedaqah dapat pula diartikan sebagai: pemulihan nama baik (vindication), tindakan penyelamatan (saving deeds), pertolongan yang menyelamatkan seseorang (saving help), pertolongan yang membenarkan seseorang (righteous help), keselamatan (salvation), kesamaan (equity), kejujuran (uprightness), kemakmuran (prosperity) dan integritas.
Dalam bahasa Inggris, kata righteousness berarti kebenaran, keadilan, kebajikan dan sikap yang berbudi luhur. Ini sesuai dengan gagasan dari para cendekiawan Kristen yang melihat bahwa kata righteousness di dalam Perjanjian Lama merupakan sebuah panggilan (calling) untuk hidup adil, benar, jujur (upright) melalui hubungan pribadi dengan Tuhan, dengan menggunakan Taurat sebagai sarana atau petunjuk kehidupan baru bersama-Nya.
Kesimpulan
Kebenaran dan keadilan adalah istilah yang sangat penting di dalam kekristenan. Tuhan menciptakan kita dengan tujuan agar kita dapat hidup di dalam kebenaran dan keadilan bersama dengan Dia.
Dosa telah merusak hal itu, sehingga manusia tidak mampu lagi untuk melakukan keadilan dan kebenaran di dalam hidupnya. Sikap manusia terhadap hukum Ilahi menjadi salah arah senantiasa. Di satu sisi, ada orang yang sama sekali menentang hukum Ilahi dan hidup sesuka hatinya saja, tetapi di sisi lain, ada juga orang yang seolah-olah mentaati hukum Ilahi tetapi untuk tujuan yang salah dengan motivasi yang salah pula.
Dengan usahanya sendiri, manusia tidak mungkin ada di dalam keadaan righteous di hadapan Allah. Hanya apabila Tuhan memberi anugerah keselamatan saja, maka orang itu dapat dikembalikan kepada hidup yang diwarnai oleh kebenaran dan keadilan sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Bentuk dari anugerah keselamatan yang Tuhan berikan manusia adalah berupa sebuah kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga melalui kelahiran baru tersebut, manusia diberi mata yang baru, telinga yang baru, hati yang baru. Yaitu mata yang melihat Kerajaan Allah, hati yang mendengar Firman Allah dan hati yang mau mengasihi Pribadi Allah.
Setelah mengetahui hal ini, kita diharapkan sadar bahwa keselamatan yang Tuhan berikan bukanlah hasil akhir dari karya Tuhan dalam diri manusia, melainkan baru tahap awal. Kita bukan diselamatkan demi keselamatan itu sendiri, melainkan diselamatkan demi tujuan yang lebih besar, yaitu hidup bersama Tuhan di dalam kebenaran dan keadilan tadi. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita. Amin.