Apakah waktunya sudah dekat berarti kita sebentar lagi akan kiamat?
Apakah kita sedang di akhir zaman?
Apakah beda antara akhir zaman dan zaman akhir?
Pendahuluan
Dalam
Wahyu pasal 1 ayat 1 hingga ayat 3 kita mendapati dua ungkapan yang berkaitan
dengan waktu. Yang pertama kita jumpai dalam ayat 1 dengan ungkapan “apa yang
harus segera terjadi” dan yang kedua kita jumpai di dalam 3 sendiri melalui
ungkapan “waktunya sudah dekat.” Hanya dalam satu pasal saja kita menjumpai dua
ungkapan yang serupa seperti ini, maka dapat kita simpulkan bahwa ada suatu sense of urgency dari apa yang ingin
disampaikan di dalam Wahyu tersebut.
Buku "Lebih Dari Pemenang" Klik disini.
Dan
lagi, dengan adanya fakta bahwa muncul dua ungkapan yang sama-sama mengesankan
suatu jangka waktu yang pendek, muncul pertanyaan di dalam benak kita, sesegera
apakah hal-hal tersebut akan terjadi? Dan sedekat apakah waktu untuk terjadinya
hal-hal yang akan diungkap dalam wahyu?
Kita
akan merenungkan kedua ungkapan yang mengisyaratkan adanya kemendesakan dari
segi waktu ini dengan mencoba mencari apa artinya serta mencoba mencari
referensi yang serupa di dalam Alkitab.
Semoga
dengan cara itu, kita dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan Wahyu
melalui ungkapan tersebut.
Kekeliruan yang
paling umum di dalam memikirkan berita Wahyu
Dalam
kaitan dengan waktu yang diberikan oleh kitab Wahyu saya memperhatikan bahwa
ada kekeliruan yang cukup umum terjadi di kalangan orang Kristen.
Ada
orang Kristen tertentu yang terlalu ekstrem menekankan bahwa berita Wahyu
adalah tentang segala sesuatu yang telah terjadi di masa lampu, oleh karena itu
bagi kita sekarang ini seolah-olah sudah tidak ada maknanya lagi.
Sementara
ada pula orang Kristen tertentu yang terlalu ekstrem menekankan bahwa berita
Wahyu adalah tentang segala sesuatu yang belum terjadi, dan baru akan terjadi
di masa depan, sehingga bagi kita sekarang ini seolah-olah berita itu belum
terlalu memiliki makna yang relevan.
Menurut
pendapat saya, berita Wahyu itu sebetulnya menunjuk baik pada
peristiwa-peristiwa di masa lalu, di masa mendatang dan lebih lagi berita Wahyu
ini pun bahkan relevan pula untuk masa sekarang.
Berita-berita
yang disampaikan di dalam Wahyu tidak senantiasa kita baca dari kacamata sebuah
kisah yang dituturkan dalam urutan waktu yang kronologis, melainkan lebih
merupakan gambaran-gambaran yang saling paralel, saling mengisi dan saling
menguatkan antara pesan yang satu dengan pesan yang lain.
Dalam
sudut pandang kebudayaan Yunani, waktu tidak selalu dilihat sebagai kronos,
yaitu dimana yang ditekankan adalah kaitan antara waktu dengan urut-urutan
peristiwa yang terjadi dalamnya. Dalam kebudayaan Yunani, waktu juga dapat dilihat
dalam pengertian kairos, yaitu dimana yang ditekankan adalah arti penting dari
peristiwa yang sedang terjadi di dalam waktu tertentu.
Kita
orang Indonesia mungkin tidak terbiasa memahami waktu dari dua pengertian yang
berbeda ini, kairos dan kronos. Namun untuk membantu kita memahami hal ini, saya
coba berikan sebuah contoh sederhana yang mudah-mudahan dapat membantu.
Mari
kita ambil contoh: “belajar di sekolah dasar,” sebagai peristiwa yang mau kita
kaitkan dengan kairos dan kronos. Dari sudut pandang kairos: belajar di sekolah
dasar itu terdiri dari urut-urutan peristiwa mulai dari kelas 1, lalu lanjut ke
kelas 2, kelas 3, kelas 4 dan seterusnya hingga kelas 6. Sementara dari sudut
pandang kronos, belajar di sekolah dasar itu akan tepat sekali jika dilakukan
pada usia muda, yaitu antara usia 6 hingga 12 tahun. Mengapa? Karena pada
usia-usia semacam itulah kegiatan belajar di sekolah dasar tepat sekali
dilakukan. Bukan berarti bahwa seseorang tidak bisa bersekolah dasar di usia 40
tahun misalnya. Secara kronos dan secara teknis, seseorang bisa saja karena
satu dan lain hal baru sempat sekolah dasar di usia 40 tahun. Namun secara
kairos, hal itu sangat tidak tepat untuk dilakukan. Di usia 40 tahun kita punya
hal-hal penting lainnya yang harus kita lakukan dan tanggung jawab kita juga
biasanya sudah jauh lebih besar daripada hal-hal mendasar yang dapat kita
pelajari dari sekolah dasar.
Kalau
boleh saya simpulkan dalam bahasa sederhana, kronos berbicara tentang waktu
dari sudut pandang strukturnya, sedangkan kairos berbicara tentang waktu dari
sudut pandang isinya atau arti pentingnya.
Kitab
Wahyu lebih banyak berbicara tentang berbagai peristiwa dari sudut pandang kairos
ketimbang kronos (walau bukan berarti kronos tidak ada sama sekali). Dan oleh
karena itu, segala yang disampaikan dalam kitab Wahyu dapat berlaku untuk
dibaca di masa lalu, di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Penggenapan dari nubuat di dalam Wahyu terjadi dalam kurun waktu yang dekat,
maupun jauh. Setiap zaman akan melihat bagaimana meterai Allah dibuka,
bagaimana sangkakala peringatan ditiup dan bagaimana cawan murka Allah ditumpahkan
kepada orang-orang yang jahat.
Perkecualian
barangkali dapat dibuat pada beberapa hal yang memang belum terjadi saat ini
yaitu misalnya kedatangan Yesus yang kedua kali, penghakiman terakhir,
perjamuan kawin Anak Domba serta turunnya Yerusalem baru dari Allah.
Waktunya sudah
dekat
Bagi
para pembaca Wahyu di zaman Yohanes, apa yang dituliskan itu akan segera
terjadi, bahkan ada yang sudah terjadi. Meskipun demikian, segala sesuatu yang
terjadi tersebut bersifat cukup umum dan general, bukan sebagai sebuah
peristiwa tunggal yang hanya terjadi di zaman itu, tetapi sebagai sebuah
peristiwa yang sering terjadi, menjadi semacam pola di berbagai zaman. Yang
menjadi point utama disini adalah bahwa segala sesuatu yang diberitakan disini
diharapkan membuat pembacanya untuk selalu bersiap diri, waktu sudah dekat,
jangan ditunda tunda lagi untuk melakukan apapun yang Tuhan ingin agar kita
lakukan. Bersiap diri untuk mengalami segala bentuk kesulitan hidup kapan pun
itu terjadi di dalam kehidupan. Bersiap diri untuk melayani Tuhan seperti yang
dilukiskan di dalam Wahyu itu sendiri.
Pesan
Alkitab yang berbunyi waktunya sudah dekat ini bukanlah secara eksklusif milik
dari Kitab Wahyu. Kitab-kitab lain dalam Perjanjian Baru juga memuat pesan
semacam ini sebagaimana yang akan saya singgung berikut ini.
Beberapa ayat di
Alkitab yang menekankan pada prinsip “waktu sudah dekat”
Matius 3:7 7 Tetapi waktu ia melihat banyak
orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada
mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada
kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Di dalam ayat ini dikatakan “murka yang akan datang,”
kapankah datangnya murka itu? Tidak ada yang tau pasti kapan murka itu akan
datang kepada orang-orang yang disebut keturunan ular beludak itu. Persoalannya
bukan kapan murka itu datang sebab murka itu pasti akan datang apabila mereka
tidak bertobat dan tetap hidup bagaikan ular beludak yang jahat. Orang Farisi
dan Saduki tidak diberitakan menerima murka itu segera setelah kalimat itu
disebutkan, tetapi kita tahu bahwa di dalam kekerasan hati mereka yang tidak
mau bertobat itu saja sudah menunjukkan bahwa Allah sudah murka kepada mereka
dan tidak melembutkan hati mereka.
Hingga hari Yesus disalibkan, kita tahu masih banyak
orang Farisi yang mengeraskan hati. Ketimbang bertobat, mereka justru mengejek
dan menghina Yesus yang tersalib. Kegagalan mereka dalam melihat Yesus sebagai
Juruselamat saja sudah merupakan bentuk murka Allah bagi mereka saat itu, dan
suatu saat setelah mereka mati maka mereka akan mendapati murka Allah menjadi
semakin nyata.
Ada dua alasan mengapa murka Allah kepada orang jahat tidak
segera terlihat sebagai sebuah hukuman:
a.
Kesempatan
bertobat
b.
Menunggu
kejahatan mereka menjadi genap.
Matthew 4:17 17 Sejak waktu itulah Yesus
memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Di dalam ayat ini dikatakan “sejak waktu itu,” sejak
kapankah? Sejak waktu Yohanes ditangkap. Dengan ditangkapnya Yohanes Pembaptis
berarti berakhirlah era para nabi-nabi Allah yang memberitakan tentang
kedatangan Yesus. Kini Yesus sendiri sebagai pusat dari berita para Nabi mulai
memberitakan sebuah kabar yang baru yaitu Kerajaan Sorga sudah dekat.
Kerajaan Sorga adalah suatu kondisi atau sifat dimana
hal-hal yang sorgawi meraja di dunia. Hal ini ditandai dengan hadirnya Yesus
Kristus melayani dunia secara langsung sebagai manusia. Bukan manusia biasa,
tetapi manusia sempurna perwakilan dari Sorga. Yesus adalah Raja, oleh karena
itu ketika Yesus mulai melayani manusia, maka dapat dikatakan bahwa saat itulah
Sorga mulai menjalankan fungsi kerajaannya secara lebih nyata.
Dikatakan sudah dekat, artinya belum tiba. Mengapa belum
tiba? Karena Yesus belum mati dan bangkit dari kematian. Ketika Yesus sudah
bangkit dari kematian, maka moment itulah Kerajaan Sorga sudah menjadi semakin
nyata atau kita katakan sudah tiba.
Gereja adalah wujud nyata dari Kerajaan Sorga di bumi
yang berdosa ini. Kita dapat mengatakan demikian karena Yesus Kristus sendiri
adalah kepala gereja.
Matthew 24:33-34 33 Demikian juga, jika kamu melihat
semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang
pintu. 34 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini
terjadi.
Kalimat
ini jelas sekali mengacu pada zaman dimana para murid dan orang-orang yang
hidup di zaman itu masih ada. Mereka akan menjadi saksi mata bahwa apa yang
Yesus katakan akan menjadi kenyataan. Dalam sejarah, hal tersebut menjadi nyata
ketika Kaisar Nero (dan kaisar-kaisar lainnya yang membenci gereja) berkuasa
dan menjalankan kekuasaannya dengan lalim serta membunuhi orang-orang percaya.
Apakah
dengan demikian kalimat ini sudah tidak berguna lagi? Tentu tidak, karena
sampai sekarang pun, banyak orang dan banyak pemerintahan dunia yang bersikap
seperti Nero terhadap gereja. Mereka memusuhi gereja, mereka memusuhi Kristus
dan mereka menganiaya anak-anak Tuhan.
Dengan
matinya Kristus, bangkit lalu naik ke sorga, kejahatan Iblis mengarahkan
kegeramannya kepada gereja. Hal ini diungkap dalam kitab Wahyu yaitu mengenai
Naga, perempuan beserta anak dari perempuan itu.
Kesimpulan:
Frasa
tentang waktu yang sudah dekat adalah suatu pesan bagi kita untuk melihat arti
pentingnya waktu. Waktu yang kita miliki ini tidak selamanya akan menjadi milik
kita. Oleh karena itu adalah penting untuk melihat bagaimana kita mengisi waktu
yaitu dengan memperhatikan apa yang Allah kita telah lakukan baik bagi hidup
kita maupun bagi seluruh dunia.
Para
pembaca kitab Wahyu di zaman Yohanes hidup sewajarnya menerima dengan
sungguh-sungguh makna yang terkandung dalam kata-kata “waktunya sudah dekat.” Mereka
sangat mungkin menerima hal itu secara harafiah dan melalui berita tersebut
mereka mendapat penghiburan dan kekuatan. Sangat kecil kemungkinan bagi para
pembaca waktu untuk memikirkan zaman yang kita hidupi sekarang ini.
Sebagaimana
kita dapat baca dalam kitab Wahyu, kemenangan Kristus adalah sebuah kepastian.
Orang yang saat itu teraniaya tentu merasa terhibur dan terbuka pikirannya
bahwa apa yang mereka alami bukanlah suatu keadaan yang berada di luar kendali
Kristus. Penderitaan mereka bahkan kematian mereka kelak adalah suatu hal yang
harus mereka alami sebagai konsekuensi mengikut Yesus. Dan konsekuensi pahit
yang mereka alami itu, memberi pengharapan luar biasa terhadap kehidupan
setelah nyawa mereka tercabut.
Di
bawah ini, sebagai penutup saya menyajikan pula pesan Yesus yang lain kepada
kita semua, yang masih bisa menghirup udara kehidupan, untuk senantiasa
berjaga-jaga.
Matthew 24:42-51 42 Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 43 Tetapi ketahuilah ini: Jika
tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah
pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 44 Sebab itu, hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu
duga." 45 "Siapakah
hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya
untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan
tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan
mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 48 Akan tetapi apabila hamba itu
jahat dan berkata di dalam hatinya: 49
Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan
minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, 50
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada
saat yang tidak diketahuinya, 51
dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di
sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Matthew 25:1-13 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga
seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai
laki-laki. 2 Lima di
antaranya bodoh dan lima bijaksana. 3
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 4 sedangkan gadis-gadis yang
bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 5 Tetapi karena mempelai itu lama
tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 6 Waktu tengah malam terdengarlah
suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! 7 Gadis-gadis itupun bangun
semuanya lalu membereskan pelita mereka.
8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang
bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir
padam. 9 Tetapi jawab
gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk
kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 10 Akan tetapi, waktu mereka
sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah
siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu
ditutup. 11 Kemudian datang
juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami
pintu! 12 Tetapi ia menjawab:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 13 Karena itu, berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Berjaga-jaga
adalah hal yang indah dimata Tuhan. Oleh karena itu janganlah kita terlalu
memikirkan kapankah kiamat akan terjadi, atau kapankah peristiwa-peristiwa
dalam wahyu akan terjadi, karena bukan itu point
pentingnya. Point utamanya adalah
bahwa kita harus senantiasa berjaga-jaga, karena waktunya sudah dekat. Sama
dekatnya dengan besok, pun sama dekatnya dengan seribu tahun lagi. Jangan menunda-nunda
untuk melakukan kehendak Allah. Amin.
Beberapa pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah
yang dimaksud dengan waktunya sudah dekat dalam kitab Wahyu?
Apakah
yang dimaksud dengan kronos?
Apakah
yang dimaksud dengan kairos?
Kekeliruan
yang paling umum di dalam menafsirkan berita Wahyu.
Bagaimana
membaca Kitab Wahyu dalam kaitannya dengan konteks waktu?
Beberapa
ayat di Alkitab yang menekankan pada prinsip “waktu sudah dekat”
Apa
pesan Yesus sehubungan dengan berjaga-jaga?
Apakah
Kitab Wahyu hanya berbicara tentang masa lalu?
Apakah
Kitab Wahyu hanya berbicara tentang hari kiamat?
Apakah Kitab Wahyu
relevan untuk saat ini?