Saturday, December 4, 2021

Makna Silsilah Yesus Kristus bagi kita


 

Kesulitan di dalam membaca Silsilah Yesus Kristus

Membaca silsilah Yesus Kristus di dalam Matius pasal 1 barangkali sering membuat kita bingung. mengapa? Karena di dalam tulisan itu, kita hanya melihat daftar nama-nama orang yang merupakan nenek moyang yang kemudian melahirkan atau menghadirkan Yesus Kristus di dunia. Lantas, apa makna dari daftar nama-nama tersebut bagi kita sekarang ini? Pertanyaan tersebut memang wajar saja. Tidak terlalu mudah memang memahami sebuah tulisan yang dikerjakan di masa lampau oleh orang-orang yang hidup di dalam kebudayaan masa lalu. Belum lagi kita juga tahu bahwa penulis tersebut juga berasal dari negara yang berbeda dengan kita. Cara berpikir mereka, cara pandang mereka tidaklah begitu saja dapat disamakan dengan kita. Apa makna silsilah Yesus Kristus di dalam Matius 1 bagi pembaca mula-mula?

 

Makna Silsilah Yesus Kristus bagi orang di abad pertama

Bagi orang yang hidup di abad pertama, yaitu abad dimana tulisan tersebut muncul, silsilah Yesus Kristus memberikan suatu informasi yang jelas bahwa kehadiran Yesus Kristus adalah bukti perwujudan janji Allah pada Abraham. Melalui Kristus Yesus lah janji berkat Allah kepada keturunan Abraham akan dipenuhi. Di dalam diri Yesus Kristus pulalah, janji Allah kepada Daud akan dipenuhi. Yesus Kristus adalah jawaban bagi janji Allah. [Baca juga: Mengapa Yesus Kristus datang menjadi Manusia? Klik disini.]

 

Makna Silsilah Yesus Kristus bagi orang di zaman sekarang

Apa makna silsilah Yesus Kristus di dalam Matius 1 bagi kita pembaca yang hidup di masa kini? Dari tulisan Matius tersebut kita mengenal Pribadi Allah yang setia dalam menepati janji-Nya. Ia tidak lupa, Ia tidak gagal memenuhi janji-Nya. Janji itu terwujud dalam diri Yesus Kristus. Selain itu, dari silsilah tersebut kita juga belajar mengenal kekuasaan Allah yang bergerak lambat dan lembut namun berhasil mencapai tujuan. Segala penderitaan bangsa Israel tidak dapat menghentikan kuasa Allah untuk mencapai tujuan-Nya. Segala kekurangan dan dosa manusia yang menjadi nenek moyang Yesus tersebut pun ternyata tidak menghalangi niat dan tujuan Allah dalam memberkati umat manusia melalui Yesus Kristus. Allah berjanji dan janji-Nya itu baik. Allah mau menepati janji-Nya karena Dia adalah Allah yang setia. Allah mampu menepati janji-Nya, karena Dia adalah Allah yang berkuasa. [Baca juga: Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Klik disini.]

 

Perbedaan urutan dalam Silsilah Yesus Kristus

Jika kita membandingkan daftar silsilah Yesus Kristus yang terdapat di dalam Matius dan Lukas maka kita akan temukan bahwa kedua daftar silsilah itu berbeda. Mengapa demikian? Apakah para penulis Injil telah keliru dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan?

 

Silsilah Yesus Kristus menurut Injil Matius

Menyajikan suatu daftar silsilah mungkin dapat merupakan sesuatu yang unik dan tak terduga bagi kita orang modern yang hendak membaca suatu karya literatur. Ini terjadi pada Injil yang ditulis oleh Matius. Sebagai orang yang hidup di zaman modern yang memiliki budaya yang berbeda dengan Matius maupun dengan orang-orang yang hidup sezaman dengan Matius, kita barangkali merasa heran mengapa Injil ini harus dimulai dengan cara seperti ini? Lagipula pelajaran apa yang dapat kita petik dari informasi membingungkan tentang anak beranak seperti daftar silsilah ini?

Silsilah Yesus menurut Matius di awali oleh Abraham. Ini dapat dimengerti karena Matius membuat tulisan itu untuk konsumsi bacaan kaum Yahudi. Abraham, oleh orang-orang yang menjadi target pembaca Injil Matius adalah bapa bagi segala orang Yahudi (paling tidak, mereka merasa seperti itu). Melalui daftar silsilah ini, Matius ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah keturunan yang sah dari Abraham.

Selain itu, melalui daftar silsilah yang diawali oleh Abraham, Matius juga ingin mengingatkan pembacanya pada janji Allah kepada Abraham. Janji ini, sebagaimana Matius ingin tunjukkan kepada para pembacanya, telah digenapi dalam diri Yesus Kristus.

Selama kurang lebih 400 tahun sejak nabi terakhir dari Perjanjian Lama berbicara pada bangsa Israel, bangsa pilihan ini terus menunggu Mesias yang dijanjikan itu. Dan kini Matius menunjukkan bahwa Sang Mesias telah hadir.

Dalam tujuh belas ayat pertama dari Injil Matius kita menemukan ada 46 daftar nama dari orang-orang yang hidup dalam rentangan waktu sekitar 2000 tahun. Semua orang-orang itu adalah para leluhur Yesus. Uniknya dari puluhan nama-nama ini kita dapat menemukan keanekaragaman dalam kepribadian, kerohanian, jabatan, kedudukan dan pengalaman.

Beberapa dari nama-nama itu adalah para “raksasa” iman seperti Abraham, Isak, Rut dan Daud. Beberapa lagi, memiliki reputasi yang agak meragukan seperti sebut saja Rahab dan Tamar. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang biasa seperti kita misalnya Hezron, Ram, Nahason dan Akhim. Sementara ada pula yang jelas-jelas dikenal sebagai orang-orang yang bereputasi tidak baik seperti Manasye dan Yoyakhin. Apa yang dapat kita pelajari dari hal semacam ini?

Dari daftar silsilah Yesus menurut Matius ini kita belajar bahwa keterbatasan dan dosa-dosa manusia tidak akan mampu menghalangi pekerjaan Allah. Jika Allah telah menetapkan suatu sasaran, maka kegagalan kita sekalipun tidak akan mampu menghalangi apa yang sudah direncanakan oleh Allah.

Dari daftar silsilah Yesus ini kita juga belajar bahwa di dalam melakukan pekerjaan-Nya, Allah berkenan untuk memakai orang-orang yang biasa sama seperti kita, mereka punya kelebihan tetapi mereka juga memiliki kekurangan. Ada pula memang yang telah mendemonstrasikan suatu iman yang luarbiasa, tetapi kebanyakan dari kelompok leluhur Yesus itu justru adalah orang-orang yang sama bergumulnya dengan kita dalam menghadapi hidup ini.

Dari daftar silsilah Yesus menurut Matius kita juga melihat bahwa Yesus adalah keturunan Daud. Mengapa ini penting untuk dikemukakan? 

Di dalam 2 Sam 7:16 Allah pernah berjanji pada Daud bahwa Dia akan mengokohkan tahkta Daud selama-lamanya; “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Janji ini oleh bangsa Yahudi dijadikan sebagai suatu pengharapan yang besar karena bangsa Israel melihat bahwa kerajaan yang dipimpin oleh Daud adalah suatu kerajaan yang begitu agung dan hebat. Suatu gambaran ideal dari sebuah kerajaan dengan Daud sebagai seorang profil raja yang memerintah di dalamnya. Bangsa Yahudi membayangkan suatu hari nanti, Sang Mesias yang dijanjikan akan mampu mengembalikan kejayaan kerajaan seperti yang pernah di bangun oleh Daud.

Melalui silsilah ini, Matius ingin menunjukkan bahwa janji Allah itu telah tergenapi di dalam Yesus Kristus yang adalah keturunan Daud.

 

Silsilah Yesus Kristus menurut Injil Lukas

Tanpa membahas detil-detil yang cukup memusingkan dari daftar nama leluhur Yesus menurut Lukas kita dapat segera memperhatikan bahwa diurutan tertua dari daftar leluhur itu bukanlah Abraham seperti yang terdapat di dalam Matius, melainkan Adam. Apa artinya?

Melalui daftar silsilah ini Lukas ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah keturunan Adam, bapak semua manusia. Oleh karena itu kehadiran Yesus yang sekalipun berasal dari bangsa Yahudi adalah ditujukan pula untuk menjadi Juruselamat bagi semua manusia tanpa membedakan kebangsaan, ras dan suku.

Perbedaan lain yang secara mudah dapat kita lihat dari daftar silsilah Lukas dan silsilah menurut Matius adalah mengenai anak Daud. Di dalam Matius, keturunan setelah Daud adalah Salomo sedangkan di dalam Lukas, keturunan setelah Daud adalah Natan.

Baik Salomo maupun Natan keduanya memang adalah anak Daud. Dari garis keturunan Salomo ditelusuri sampai kepada Yesus melalui Yusuf sebagai ayah Yesus. Sedangkan dari garis keturunan Natan ditelusuri sampai kepada Yesus melalui Eli yang adalah ayah Maria, ibu Yesus.

Oleh karena itu, ditinjau dari sudut manapun – baik dari Yusuf atau pun Maria - Yesus tetap adalah keturunan Daud. Yesus adalah keturunan Daud secara hukum legal dari Yusuf. Dan Yesus juga adalah keturunan Daud secara darah daging dari Maria.

Jika Matius lebih condong melihat Yesus dari sisi ke-Yahudi-an-Nya serta keabsahan-Nya secara hukum sebagai keturunan Daud. Maka Lukas lebih condong melihat Yesus dari sisi ke-Manusia-an-Nya baik ditinjau dari Adam maupun Maria.

 

Akhir kata

Terus terang, kesan pertama saya ketika membaca silsilah Yesus adalah “Apa-apaan ini?!” lalu saya melewatkan begitu saja silsilah itu karena saya bingung mau diapakan daftar yang membingungkan tersebut. Tetapi setelah lambat laun saya mempelajari daftar itu, timbullah suatu perasaan yang campur aduk antara terharu dan senang, antara merasa mulai mengerti dan merasa masih agak bingung juga. Tapi sejujurnya, saya ingat saya pernah benar-benar menangis membaca daftar silsilah itu, bukan menangis putus asa karena tak kunjung mengerti, tetapi karena merasakan betapa kasih Tuhan begitu lembut menyapa melalui daftar nama-nama itu.

Nama-nama itu bukanlah sekedar daftar, setiap nama mewakili setiap jiwa, setiap kehidupan. Dan seperti saya, setiap jiwa yang diwakili oleh nama-nama itupun tidak sadar betul peranan apakah yang sedang mereka mainkan untuk Tuhan pada saat itu.

Salah satu jeritan paling mendalam dari jiwa manusia adalah jerit pengakuan bahwa dirinya entah bagaimana adalah seorang yang penting dan berharga. Sebagian cukup beruntung karena berhasil menemukannya (paling tidak, mereka mengira begitu). Sebagian lagi masih terus menjerit. Sementara sebagian besar lainnya berusaha mengubur hasrat itu, walau biasanya tidak berhasil, karena pengalaman hidup mereka mengatakan hal yang sebaliknya.

Jika kita adalah salah satu dari nama-nama yang tercantum dalam daftar silsilah Yesus, mungkinkah kita dapat menduga bahwa sekedar menjadi diri sendiri saja pun sudah mempunyai peranan penting bagi kelahiran Sang Juruselamat?

Bagaimana jika suatu saat nanti kita diizinkan oleh Tuhan untuk melihat pengaruh atau peranan penting apa saja yang secara tidak sadar telah kita jalankan untuk Tuhan dalam suatu gambaran besar yang melampaui berbagai generasi?

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; (Mazmur 37:5). Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Oleh: izar tirta

 

Baca juga:
Siapakah Zakharia dan Elisabet? Klik disini.
Seperti apakah yang dimaksud dengan iman sejati itu? Klik disini.
Apakah resep dari hidup berkelimpahan dan berhasil? Klik disini.