Saturday, November 9, 2013

Johann Sebastian Bach

“...mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!” (Mazmur 66:2)


Johann Sebastian Bach
Patung Johann Sebastian Bach di Leipziq German, di depan gereja St Thomas


Johann Sebastian Bach dilahirkan pada tahun 1685 di dalam sebuah keluarga yang mencintai musik. Itu sebabnya, sejak masih belia pun ia sudah sangat mencintai musik. Namun keceriaan Johann Sebastian Bach tidaklah bertahan lama, karena pada usia 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia, menjadikan Johann sebagai yatim piatu.
 
 
Buku: "How Happiness Happens"

Didera oleh kesulitan hidup seperti itu, Johann muda akhirnya bertekad untuk menjalani hari-harinya dengan memuliakan Tuhan melalui kemampuan yang ia miliki, yaitu bermain musik.

Sebagai orang yang mencintai Tuhan, musik Bach pun penuh dengan pengagungan kepada Dia yang telah memberinya anugerah dan kepandaian begitu besar. Musik Bach dikenal sebagai musik yang penuh dengan inspirasi dari Alkitab. Dan Bach membuat begitu banyak komposisi musik yang berasal dari inspirasi Alkitab tersebut.

Satu hal yang menarik adalah, di dalam setiap manuskrip lagu-lagu yang di buat oleh Johann Sebastian Bach, terdapat dua inisial yang dibubuhkan pada awal dan akhir lagu. Pada awal lagu biasanya terdapat singkatan J.J., sedangkan pada akhir lagu terdapat singkatan S.D.G.

Rupanya, para pengagum musik Bach akhrinya menemukan bahwa inisial J.J itu adalah singkatan dari Jesu Java, yang berarti “Yesus penolongku.” Sedangkan S.D.G adalah singkatan  dari Soli Deo Gloria yang berarti “Kemuliaan Hanya bagi Tuhan.” Hal ini sungguh menjadi suatu bukti bahwa Johann Sebastian Bach selalu mengingat Tuhan di dalam setiap karya-karyanya. Hingga kini, musik Bach terus hidup di kalangan orang-orang percaya sebagai warisan indah dari seorang pribadi yang memuliakan Tuhannya.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kitapun bersungguh-sungguh dalam memuliakan Tuhan kita dalam hidup kita sehari-hari? Mari kita muliakan Dia dengan hidup kita!