“...mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia
dengan puji-pujian!” (Mazmur 66:2)
Patung Johann Sebastian Bach di Leipziq German, di depan gereja St Thomas |
Johann Sebastian Bach dilahirkan pada
tahun 1685 di dalam sebuah keluarga yang mencintai musik. Itu sebabnya, sejak
masih belia pun ia sudah sangat mencintai musik. Namun keceriaan Johann
Sebastian Bach tidaklah bertahan lama, karena pada usia 10 tahun, kedua orang
tuanya meninggal dunia, menjadikan Johann sebagai yatim piatu.
Buku: "How Happiness Happens"
Didera oleh kesulitan hidup seperti itu,
Johann muda akhirnya bertekad untuk menjalani hari-harinya dengan memuliakan
Tuhan melalui kemampuan yang ia miliki, yaitu bermain musik.
Sebagai orang yang mencintai Tuhan,
musik Bach pun penuh dengan pengagungan kepada Dia yang telah memberinya
anugerah dan kepandaian begitu besar. Musik Bach dikenal sebagai musik yang
penuh dengan inspirasi dari Alkitab. Dan Bach membuat begitu banyak komposisi
musik yang berasal dari inspirasi Alkitab tersebut.
Satu hal yang menarik adalah, di dalam
setiap manuskrip lagu-lagu yang di buat oleh Johann Sebastian Bach, terdapat
dua inisial yang dibubuhkan pada awal dan akhir lagu. Pada awal lagu biasanya
terdapat singkatan J.J., sedangkan pada akhir lagu terdapat singkatan S.D.G.
Rupanya, para pengagum musik Bach
akhrinya menemukan bahwa inisial J.J itu adalah singkatan dari Jesu Java, yang berarti “Yesus
penolongku.” Sedangkan S.D.G adalah singkatan
dari Soli Deo Gloria yang berarti “Kemuliaan Hanya bagi Tuhan.” Hal ini
sungguh menjadi suatu bukti bahwa Johann Sebastian Bach selalu mengingat Tuhan
di dalam setiap karya-karyanya. Hingga kini, musik Bach terus hidup di kalangan
orang-orang percaya sebagai warisan indah dari seorang pribadi yang memuliakan
Tuhannya.