Apa yang dimaksud Petrus
dengan Hari Tuhan?
Seberapa mengerikankah Hari
Tuhan itu?
Siapakah yang dimaksud
oleh Petrus dengan pengejek-pengejak Tuhan?
Apa isi dari ejekan
mereka?
Bagaimana tanggapan
Petrus terhadap para pengejek Tuhan itu?
Oleh: Izar Tirta
Tulisan berikut ini merupakan sebuah eksposisi singkat terhadap 2 Petrus
3:1-18 yang menurut Alkitab LAI berbicara tentang
Hari Tuhan. Harapan dari tulisan ini adalah agar melalui eksposisi yang
bersifat singkat dan sederhana, kita semua dapat memperoleh makanan rohani yang
cukup berharga dari setiap ayat yang ada di surat 2 Petrus 3:1-18 tersebut,
namun juga cukup singkat atau sederhana untuk dipahami oleh siapapun. Karena eksposisi terhadap 2 Petrus 3:1-18
ini bersifat singkat, maka sayapun tidak masuk terlalu dalam hingga
membahas bahasa asli dari ayat-ayat tersebut atau membuat perbandingan-perbandingan
serta mendiskusikan komentar-komentar dari para ahli Perjanjian Baru pada
umumnya atau ahli Surat 2 Petrus pada khususnya. Melalui Eksposisi singkat 2 Petrus 3:1-18 ini saya berharap kita
dapat sama-sama semakin diteguhkan di dalam iman, kasih dan pengharapan kita
pada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita.
2 Petrus
3:1 Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis
kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang
murni oleh peringatan-peringatan,
Saudara-saudara
yang kekasih,
Melalui ungkapan ini,
kita melihat bahwa Rasul Petrus memiliki kasih yang besar kepada jemaatnya. Sama
seperti Tuhan Yesus juga mengasihi jemaat, demikian pula para rasul meneruskan
kasih itu kepada jemaat. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara otomatis. Ini
bukan sesuatu yang bersifat basa-basi belaka. Kita percaya bahwa ini adalah
ungkapan yang tulus dari Petrus kepada jemaat yang dilayaninya.
ini sudah
surat yang kedua, yang kutulis kepadamu.
Di satu sisi, ungkapan ini
menunjukkan perhatian Petrus kepada jemaat yang dilayaninya. Tetapi disisi
lain, ini juga sekaligus menunjukkan bahwa ada persoalan di dalam jemaat ini
yang belum bisa diselesaikan melalui surat yang pertama. Ada kairos di dalam
pemberian berkat dari Tuhan, oleh karena itu kita harus memanfaatkan
sebaik-baiknya berkat yang Tuhan berikan melalui orang-orang tertentu selagi
masih ada kesempatan. Karena kesempatan yang baik seperti itupun bukannya tidak
akan berakhir.
Aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh
peringatan-peringatan,
Bagi Petrus adalah hal
yang penting untuk memberi pengertian yang murni kepada jemaat. Petrus
mengatakan bahwa ia berusaha. Petrus tidak santai-santai menyerahkan segala
persoalan kepada tangan anugerah Tuhan. Pertumbuhan jemaat memang adalah suatu
anugerah Tuhan. Tetapi itu tidak menghilangkan aspek tanggungjawab manusia
juga.
Dalam hal ini Petrus
berusaha menjalankan tanggungjawabnya sebagai pemimpin jemaat untuk memberi
pengertian. Dan pengertian tersebut dicapai melalui peringatan-peringatan.
2 Petrus 3:2
supaya
kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus
dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh
rasul-rasulmu kepadamu.
Petrus ingin jemaat
mengingat perkataan pada nabi dan rasul. Petrus ingin jemaat ingat perintah
Tuhan dan Juruselamat. Perkataan nabi biasanya mengacu pada PL. Sedangkan perkataan
rasul biasanya mengacu pada PB.
2 Petrus 3:3
Yang
terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil
pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup
menuruti hawa nafsunya.
Yang
terutama harus kamu ketahui
Ini adalah informasi dari
Rasul Petrus mengenai situasi di antara jemaat saat itu. Selain mengingat akan
Firman, jemaat juga diajak melihat apa yang terjadi di sekeliling mereka. Selain
mengingatkan tentang Firman, Petrus ingin jemaatnya mengetahui bahaya apa yang
sedang mengintai jemaat.
Pada hari-hari
zaman akhir
Perhatikan bahwa istilah
yang dipakai adalah “zaman akhir,” bukan “akhir zaman.” Istilah tersebut bersifat
umum (general) dan jamak, berbicara tentang suatu durasi, bukan satu titik
waktu tertentu.
Akan tampil
pengejek-pengejek:
Setelah Tuhan Yesus
bangkit dan naik ke sorga, Tuhan mengutus para rasul untuk melanjutkan
kesaksian mereka. Dari mula-mula 12 Rasul, lalu berkembang 70, lalu 500, lalu
3000 dan seterusnya. Dunia mendapatkan anugerah melalui orang- orang yang
diselamatkan tersebut. Akan tetapi Tuhan Yesus juga pernah menyampaikan bahwa
di dalam kerajaan Allah, bahkan setan-setan pun mendapat kesempatan untuk
menabur benih ilalang. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh apabila akan tampil
para pengejek, bersamaan dengan tampilnya para pelayan Kristus.
Yaitu orang-orang
yang hidup menuruti hawa nafsunya:
Petrus juga ingin jemaat
tahu seperti apakah profil dari orang orang yang suka mengejek. Yaitu orang-orang
yang hidup menuruti hawa nafsunya saja. Menurut Petrus dalam surat ini, ada hubungan
yang erat antara orang yang suka mengejek dan orang yang hidup menuruti hawa
nafsu. Sedangkan menuruti hawa nafsu dalam bagian ini dikontraskan dengan orang-orang
yang mengingat ajaran nabi dan rasul.
2 Petrus 3:4
Kata
mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak
bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada
waktu dunia diciptakan."
Dimanakah janji tentang kedatangan-Nya itu?
Isi dari ejekan orang
yang menuruti hawa nafsu di sini adalah terkait dengan kedatangan Tuhan. Mengapa
mereka menanyakan hal ini? Apakah ini tanda bahwa mereka rindu akan kedatangan
Tuhan? Tidak. Mereka menanyakan hal ini bukan karena mereka memang menantikan
Tuhan. Mereka bertanya hal itu justru karena mereka tidak percaya bahwa Tuhan
akan datang.
Sejak bapa-bapa leluhur meninggal, segala sesuatu tetap
seperti pada waktu dunia diciptakan."
Argumentasi mereka adalah
segala sesuatu tetap seperti semula. Sejak bapa leluhur meninggal sudah seperti
ini. Bahkan sejak waktu dunia diciptakan pun segalanya sudah seperti ini. Allah
tidak pernah datang, Allah tidak pernah bertindak secara nyata. Kehadiran-Nya
sungguh tidak riil.
2 Petrus 3:5
Mereka
sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu,
dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
Mereka
sengaja tidak mau tahu:
Jadi sebetulnya mereka
bukannya tidak tahu, tapi sengaja tidak mau tahu. Bukan kurang informasi tetapi
lebih kepada hati yang menentang.
Bahwa oleh
Firman:
Langit dan bumi bukan
terjadi secara kebetulan. Perkataan Tuhanlah yang menyebabkan langit dan bumi
ada.
Langit dan
bumi telah ada sejak dahulu
Keberadaan langit dan
bumi adalah suatu tanda yang objektif dan dapat diobservasi oleh siapapun. Seharusnya,
manusia bisa menerima hal ini, karena mereka sudah biasa dengan konsep
tersebut. Tapi mengapa manusia masih mengejek? Apa sebetulnya yang menjadi
bahan ejekan mereka? Dalam ayat 4 sudah disebutkan bahwa isi dari ejekan mereka
adalah tentang kedatangan Allah. Manusia pada zaman akhir, menurut sudut
pandang surat Petrus tidak mempertanyakan apakah Allah ada atau tidak? Yang
mereka pertanyakan adalah: Apakah Allah akan datang atau tidak. Mengapa mereka
mengejek hari kedatangan Allah?
Bumi yang
berasal dari air dan oleh air:
Penciptaan dunia bukan dari tidak ada menjadi
ada. Tetapi dari kekacauan menjadi teratur. Tadinya kacau, Tuhan berFirman
menjadi baik. Tadinya kosong, menjadi terisi. Kekacauan dan kosong sudah ada di
dalam ciptaan. Tohu wabohu adalah
dunia yang hancur lebur dan mematikan. Manusia tidak mungkin bisa hidup di
dalam keadaan seperti ini. Kalaupun akhirnya manusia bisa hidup, itu adalah
karena Tuhan menopang. Petrus mempertanyakan, mengapa
manusia mengejek pemeliharaan Allah? Bukankah pemeliharaan Allah sudah nyata di
dalam bumi yang berasal dari air dan oleh air?
2 Petrus 3:6
dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air
bah.
Di sini Petrus
mengingatkan pembacanya pada peristiwa Air Bah di zaman Nuh. Air yang semula dibatasi
dan dijaga daya hancurnya oleh Allah
seperti Kejadian 1. Pada zaman Nuh dilepaskan kembali daya hancurnya sehingga
menjadi kekuatan menghancurkan. Dan ketika Allah membiarkan kekuatan
menghancurkan ini terlepas. Maka tidak ada kekuatan apapun pada diri manusia
untuk mencegahnya. Jangankan manusia, bahkan bumi yang dahulu itupun akhirnya
binasa dan musnah.
2 Petrus
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari
api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Oleh Firman itu juga:
Yaitu oleh Firman yang
sama itu juga, Firman yang memelihara bumi sejak penciptaan, Firman yang
menghakimi bumi pada peristiwa air bah, Firman yang menahan dan menjaga bumi
dari kehancuran. Firman yang sama itu juga, masih relevan hingga jaman Petrus. Bahkan
masih relevan hingga hari ini dan relevan sampai selamanya.
Langit dan bumi yang sekarang terpelihara
dari api:
Langit dan bumi yang
sekarang mengacu pada langit dan bumi yang Petrus kenal, dan pasti juga
merupakan langit dan bumi yang kita kenal saat ini, adalah langit dan bumi yang
juga berada di dalam pemeliharaan tangan Tuhan. Tidak ada yang berubah.
Apakah daya hancur
berikutnya yang dimaksud oleh Petrus? Api. Jika pada jaman Nuh ada air bah yang
dipakai Tuhan untuk menghakimi manusia. Maka pada waktu yang ditentukan oleh
Tuhan sendiri, bumi akan dimusnahkan oleh api. Petrus menasihati orang yang tidak percaya:
mengapa kamu hidup seolah Tuhan tidak ada? Padahal bumi masih ada sampai
sekarang ini adalah karena Tuhan yang memelihara dan menopang. Tuhan pelihara
dan topang bumi dari kehancuran, untuk dilepaskan pada hari penghakiman nanti.
Dan
disimpan untuk hari penghakiman:
Kata “disimpan”
mengindikasikan adanya suatu perencanaan, suatu kesengajaan untuk menunda
melakukan sesuatu. Dan dalam hal ini yang ditunda oleh Tuhan adalah hari
penghakiman. Jadi meskipun saat ini hari penghakiman yang paling akhir itu
belum tiba. Tetapi surat Petrus menegaskan bahwa hal itu pasti akan terjadi. Oleh karena itu, jika hingga sekarang Tuhan
belum menghakimi secara final, itu adalah karena Tuhan menunggu manusia
berbalik kepada-Nya. Dan sementara menunggu waktu itu, kita melihat bagaimana
Tuhan masih menahan alam ini agar tidak sepenuhnya menghancurkan manusia.
2 Petrus 3:8
Akan
tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan,
yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari.
Yang
satu ini tidak boleh kamu lupakan
Kita hanya bisa melihat penghakiman Allah yang
final itu, atau kiamat melalui perspektif yang satu ini. Kita jangan membuat
perspektif lain tentang kiamat.
Yaitu
bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti 1000 tahun
Tuhan punya cara hitung waktu yang berbeda,
yaitu 1 hari sama seperti 1000 tahun dan demikian pula sebaliknya. Apa arti
semua ini? Artinya, Tuhan mau agar kita melihat waktu secara antisipatif. Artinya
waktu itu tidak relevan, jangan kita coba untuk hitung hari. Cara hitung
harinya adalah dengan menyadari bahwa Tuhan bisa datang kapanpun.
2 Petrus 3:9
Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya
Tuhan pasti akan menepati
janji-Nya. Jika Dia mengatakan bahwa Dia akan menghakimi dunia, maka
penghakiman itu pasti akan terjadi. Kalaupun saat ini belum terjadi penghakiman
itu, maka hal itu bukan karena Tuhan lalai. Bukan karena Ia lupa atau ganti
rencana. Tetapi karena memang waktunya belum tiba di dalam bijaksana Tuhan.
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian,
tetapi Ia sabar terhadap kamu
Tuhan adalah Pribadi yang
sering disalahpahami. Tuhan yang mahamulia, malah dianggap sebagai Tuhan yang
lalai. Ini suatu penilaian yang sangat buruk.
Manusia sering lalai,
Tuhan tidak pernah lalai. Tetapi justru manusia yang menganggap Tuhan lalai. Bukan
Tuhan yang terlebih dahulu mengatai manusia sebagai lalai. Sebagai ganti dari
penghakiman dan penghukuman atas kelalaian dan kekurangajaran manusia yang
berani menilai Tuhan secara sembarangan, Tuhan justru bersabar.
2 Petrus 3:10
Tetapi
hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan
gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan
bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Tetapi hari Tuhan
akan tiba seperti pencuri:
Meskipun Tuhan itu
bersabar pada manusia. Meskipun Tuhan menunda penghakiman final-Nya. Tetapi
kedatangan-Nya tidak mungkin terduga oleh siapapun. Seperti pencuri yang datang
ketika semua orang tidak siap. Demikian pula Tuhan akan datang di waktu yang
tidak terduga. Tidak seorang pun yang tahu berapa banyak lagi waktu yang
dimiliki untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Itu sebabnya, jangan berpikir
bahwa kita masih memiliki waktu yang panjang.
langit akan lenyap, dunia akan hangus, bumi dan segala
yang ada di atasnya akan hilang lenyap:
Jangankan manusia yang
rapuh, langit yang perkasa dan seolah tidak ada batasnya pun akan dilenyapkan. Di
hadapan penghakiman Tuhan, jangankan manusia yang kecil, dunia yang sedemikian
besar inipun akan hangus. Di hadapan Allah yang saat ini tidak kelihatan, suatu
saat bumi dan segalanya ini yang justru akan lenyap. Allah yang tidak kelihatan
bahkan lebih riil daripada bumi yang kelihatan.
2 Petrus 3:11
Jadi,
jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya
kamu harus hidup
Segala info tentang
kehancuran dunia ini bukanlah suatu informasi yang tidak ada hubungannya dengan
kita. Jika dunia ini, yang bersifat mati, yang tidak berbuat dosa kepada Tuhan,
tetapi mengalami kehancuran yang sedemikian dahsyat. Maka darimanakah timbul
pikiran di dalam diri manusia bahwa manusia akan luput dari penghakiman yang
dahsyat dari Tuhan.
Informasi tentang hari
kiamat, bukanlah sesuatu yang kita pelajari di dalam kelas-kelas teologi tetapi
tidak kita bawa ke dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang Tuhan dan
penghakiman dan hari kiamat hendaknya menjadi peringatan bagi kita untuk hidup
suci dan saleh. Orang yang tidak berusaha hidup suci dan saleh. Orang yang
malah mengejek Tuhan. Orang yang malah menganggap Tuhan itu lalai. Apakah yang
akan terjadi pada mereka, apabila mereka tidak bertobat? Sangat mengerikan.
2 Petrus 3:12
yaitu
kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu
langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari
Allah:
Orang percaya yang
sungguh-sungguh hidup kudus di hadapan Allah, adalah orang yang menantikan
kedatangan Allah. Dan orang yang menantikan kedatangan Allah, adalah orang yang
juga mempercepat kedatangan hari Allah. Betapa besar kuasa yang Tuhan
percayakan di tangan orang-orang kudusnya.
Langit akan binasa dalam api dan unsur dunia akan lenyap
dalam nyalanya:
Ini bukan gambaran dari
pertobatan. Ini bukan gambaran dari restorasi umat manusia. Ini adalah gambaran
dari penghakiman terakhir. Langit dan dunia adalah bagian dari alam yang setia
dalam menjalankan fungsinya. Langit dan dunia adalah benda mati yang turut
dihancurkan oleh karena dosa manusia. Terlebih lagi yang akan terjadi pada
manusia-manusia yang terus mengejek Allah lalai.
2 Petrus 3:13
Tetapi
sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru,
di mana terdapat kebenaran.
Tetapi sesuai janji-Nya:
Orang percaya
menyandarkan harapan mereka di dalam janji Allah. Orang percaya tidak
menyandarkan harapan mereka pada keadaan. Atau pada kekuatan mereka. Atau pada kemajuan
peradaban, kemajuan teknologi atau apapun. Orang percaya tidak berharap pada
manusia. Satu-satunya harapan orang percaya adalah janji Allah untuk memulihkan
keadaan.
Kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru:
Kita tidak bersuka cita
karena langit dan bumi yang lama itu dihancurkan. Kita bersukacita karena
menantikan langit dan bumi yang baru. Allah akan memulihkan dunia ini. Allah
akan melenyapkan yang lama dan memberikan yang baru.
Dimana terdapat kebenaran:
Dalam langit dan bumi
yang lama, kebenaran Allah juga ada. Tetapi kebenaran Allah itu masih sering
dinodai oleh kejahatan manusia. Allah yang benar, masih diejek oleh manusia
yang berdosa. Dalam langit dan bumi yang baru, semua noda, kejahatan dan bahkan
pribadi orang yang tidak benar itu akan disingkirkan oleh Tuhan. Sehingga di
dalam langit dan bumi yang baru, hanya akan terdapat kebenaran.
Kebenaran seperti apa? Pengenalan
yang benar akan Pribadi Allah. Ibadah yang benar kepada Allah yang sejati. Para
penyembah benar.
2 Petrus 3:14
Sebab
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus
berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia.
Sebab itu:
Sebab janji Allah akan
langit dan bumi yang baru itu.
Saudara-saudaraku yang kekasih:
Kembali Rasul Petrus
mengulang bentuk ungkapan kasihnya kepada jemaat. Segala nasihat dan peringatan
yang diberikan oleh Petrus bukanlah sebuah pesan kebencian. Sekalipun isinya
tentang penghakiman Ilahi, tetapi pesan tersebut disampaikan oleh Petrus di
dalam kasih kepada saudara-saudara seiman.
Sambil menantikan, kamu harus berusaha:
Orang Kristen tidak pasif
saja menunggu janji Allah. Tetapi orang Kristen juga diminta untuk berusaha. Perhatikan
bahwa prinsip anugerah dan janji Allah tidak bertentangan dengan keharusan
untuk berusaha.
Tak bercacat, tak bernoda, dalam perdamaian dengan Dia:
Seringkali berita Injil
disalahmengerti oleh orang Kristen sendiri. Karena terlalu menekankan pada
pesan anugerah, maka seolah-olah setiap usaha spiritual manusia langsung
dicurigai sebagai legalisme. Tetapi disini kita membaca bahwa Petrus pun
mendorong jemaat untuk berusaha hidup tak bercacat, berusaha untuk hidup tidak
bernoda dan senantiasa di dalam perdamaian dengan Yesus Kristus.
Di satu sisi, Alkitab
mengajarkan bahwa Kristus-lah yang mengerjakan pendamaian kita dengan Allah.
Dan bahwa pekerjaan Kristus itu sudah sempurna adanya, tanpa harus ditambahi
oleh usaha manusia. Akan tetapi di sisi lain, kita tidak bisa mengesampingkan
ayat-ayat seperti yang Petrus tuliskan ini. Sebagai bentuk nyata dari anugerah
keselamatan yang telah kita terima, maka kita pun dituntut untuk berusaha hidup
di dalam perdamaian dengan Kristus. Inilah berita Injil yang asli.
2 Petrus 3:15
Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti
juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat
yang dikaruniakan kepadanya.
Kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk beroleh selamat:
Petrus ingin agar selagi
Tuhan memberi kita waktu untuk hidup maka biarlah kita berusaha mengisi hidup
kita sedemikian rupa untuk mengerjakan keselamatan kita sebaik-baiknya.
(Terdapat pula dalam Filipi 2:12). Janganlah kesabaran Tuhan ini
disalahmengerti dan dijadikan sebagai bahan kritikan dan ejekan seperti yang
dilakukan oleh orang-orang yang belum mengenal Dia.
Seperti juga Paulus telah menulis kepadamu:
Paulus pernah menuliskan
pesan-pesan yang mirip dengan Petrus, misalnya di 1 Tesalonika 4 dan 5:2. Namun
masih menjadi diskusi surat mana dari Paulus yang dibaca oleh jemaat Petrus. Sangat
mungkin, tulisan-tulisan Paulus yang ditujukan kepada jemaat tertentu, telah
dibaca pula oleh jemaat lain yang bukan bagian dari jemaat yang semula dituju
oleh Paulus.
2 Petrus 3:16
Hal
itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang
perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami,
sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya,
memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga
mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
Tentang perkara-perkara ini:
Yaitu tentang kedatangan
Kristus, penghakiman Ilahi dan upaya orang percaya untuk hidup kudus.
Hal-hal yang sukar dipahami sehingga orang yang tidak
paham memutarbalikan:
Sangat mungkin mengacu
pada 2 Tesalonika 2.
2 Petrus 3:17
Tetapi
kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya.
Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan
orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang
teguh.
Kamu telah tahu karena itu waspadalah:
Sebagai pemimpin Petrus
telah memberi tahu jemaat. Sebagai jemaat, harus menerima pengajaran Petrus
sebagai dasar untuk berwaspada.
Supaya kamu jangan terseret dalam kesesatan, kehilangan
pegangan yang teguh:
Bahaya yang dihadapi
orang percaya di jaman Petrus bukan bahaya yang kecil. Jika orang tidak
sungguh-sungguh memperhatikan peringatan Petrus, mereka dapat saja akhirnya
terseret di dalam kesesatan. Dan masalah kesesatan ini pasti bukan masalah
kecil bagi Petrus. Seseorang bisa saja pada akhirnya tidak pernah mengenal
Allah dan justru ikut di dalam kelompok orang yang mengejek kedatangan Allah. Kristus
adalah pegangan yang teguh, tetapi orang yang semula merupakan anggota gereja
pun dapat saja terhilang jika tidak sungguh-sungguh berpegang pada Kristus.
Orang-orang yang tak mengenal hukum:
Iman Kristen mengajarkan
bahwa kita tidak diselamatkan oleh Hukum Taurat. Tetapi hal itu bukan berarti
bahwa sebagai orang Kristen kita menjadi orang yang tidak tahu hukum Ilahi dan
tidak perduli pada Hukum Taurat.
2 Petrus 3:18
Tetapi
bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai
selama-lamanya.
Tetapi
bertumbuhlah:
Orang Kristen yang sejati pasti mengalami
pertumbuhan. Jika orang Kristen tidak bertumbuh, maka mereka akan terseret ke
arah yang lain, yaitu kesesatan, kehilangan pegangan dan hidup tanpa Hukum
Ilahi.
Dalam
kasih karunia dan pengenalan akan Yesus Kristus:
Orang Kristen bukan bertumbuh di dalam
pengetahuan saja. Makin lama makin tinggi pendidikannya. Atau makin lama makin
populer. Makin lama makin kaya dan seterusnya. Orang Kristen sejati bertumbuh
makin lama makin merasakan kasih karunia Allah. Makin lama makin mengenal
Kristus. Dan makin lama makin dapat memberi kasih karunia pula kepada
sesamanya.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya:
Kemuliaan Kristus haruslah menjadi motivasi
utama dalam kehidupan kita.
Penutup:
Melalui
eksposisi singkat 2 Petrus 3:1-18 ini kiranya kita memahami 7 hal, yaitu:
- Betapa besar kasih Petrus kepada jemaatnya, sehingga ia berusaha memperingatkan mereka.
- Bahwa di zaman mereka tampil orang-orang yang suka mengejek Allah.
- Yaitu orang-orang yang mengira bahwa Allah tidak akan pernah datang menghakimi manusia.
- Tetapi Petrus memperingatkan bahwa Allah pasti akan menghakimi manusia.
- Dan kapan waktu penghakiman Allah datang, tidak diketahui oleh siapapun.
- Allah menunda penghakiman bukan karena Ia lalai, tetapi karena Ia ingin manusia bertobat.
- Oleh karena itu, bertobatlah, bertumbuhlah dan hiduplah demi kemuliaan Tuhan.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Amin.
Baca juga:
Pengantar
Surat 2 Petrus. Klik disini
Mengapa
Yesus Kristus harus menjadi manusia? Klik disini
Apakah
manusia tetap diampuni jika ia tidak tahu apa yang ia perbuat? Klik disini
Apakah yang lebih penting
dari kekayaan? Klik disini