Sunday, October 3, 2021

Eksposisi 2 Petrus 3:1-18 tentang Hari Tuhan

Apa yang dimaksud Petrus dengan Hari Tuhan?
Seberapa mengerikankah Hari Tuhan itu?
Siapakah yang dimaksud oleh Petrus dengan pengejek-pengejak Tuhan?
Apa isi dari ejekan mereka?
Bagaimana tanggapan Petrus terhadap para pengejek Tuhan itu?


Oleh: Izar Tirta


 

Tulisan berikut ini merupakan sebuah eksposisi singkat terhadap 2 Petrus 3:1-18 yang menurut Alkitab LAI berbicara tentang Hari Tuhan. Harapan dari tulisan ini adalah agar melalui eksposisi yang bersifat singkat dan sederhana, kita semua dapat memperoleh makanan rohani yang cukup berharga dari setiap ayat yang ada di surat 2 Petrus 3:1-18 tersebut, namun juga cukup singkat atau sederhana untuk dipahami oleh siapapun. Karena eksposisi terhadap 2 Petrus 3:1-18 ini bersifat singkat, maka sayapun tidak masuk terlalu dalam hingga membahas bahasa asli dari ayat-ayat tersebut atau membuat perbandingan-perbandingan serta mendiskusikan komentar-komentar dari para ahli Perjanjian Baru pada umumnya atau ahli Surat 2 Petrus pada khususnya. Melalui Eksposisi singkat 2 Petrus 3:1-18 ini saya berharap kita dapat sama-sama semakin diteguhkan di dalam iman, kasih dan pengharapan kita pada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita.


2 Petrus 3:1 Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,

Saudara-saudara yang kekasih,

Melalui ungkapan ini, kita melihat bahwa Rasul Petrus memiliki kasih yang besar kepada jemaatnya. Sama seperti Tuhan Yesus juga mengasihi jemaat, demikian pula para rasul meneruskan kasih itu kepada jemaat. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara otomatis. Ini bukan sesuatu yang bersifat basa-basi belaka. Kita percaya bahwa ini adalah ungkapan yang tulus dari Petrus kepada jemaat yang dilayaninya.

ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu.

Di satu sisi, ungkapan ini menunjukkan perhatian Petrus kepada jemaat yang dilayaninya. Tetapi disisi lain, ini juga sekaligus menunjukkan bahwa ada persoalan di dalam jemaat ini yang belum bisa diselesaikan melalui surat yang pertama. Ada kairos di dalam pemberian berkat dari Tuhan, oleh karena itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya berkat yang Tuhan berikan melalui orang-orang tertentu selagi masih ada kesempatan. Karena kesempatan yang baik seperti itupun bukannya tidak akan berakhir.

Aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,

Bagi Petrus adalah hal yang penting untuk memberi pengertian yang murni kepada jemaat. Petrus mengatakan bahwa ia berusaha. Petrus tidak santai-santai menyerahkan segala persoalan kepada tangan anugerah Tuhan. Pertumbuhan jemaat memang adalah suatu anugerah Tuhan. Tetapi itu tidak menghilangkan aspek tanggungjawab manusia juga.

Dalam hal ini Petrus berusaha menjalankan tanggungjawabnya sebagai pemimpin jemaat untuk memberi pengertian. Dan pengertian tersebut dicapai melalui peringatan-peringatan.


2 Petrus 3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.

Petrus ingin jemaat mengingat perkataan pada nabi dan rasul. Petrus ingin jemaat ingat perintah Tuhan dan Juruselamat. Perkataan nabi biasanya mengacu pada PL. Sedangkan perkataan rasul biasanya mengacu pada PB.


2 Petrus 3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

Yang terutama harus kamu ketahui

Ini adalah informasi dari Rasul Petrus mengenai situasi di antara jemaat saat itu. Selain mengingat akan Firman, jemaat juga diajak melihat apa yang terjadi di sekeliling mereka. Selain mengingatkan tentang Firman, Petrus ingin jemaatnya mengetahui bahaya apa yang sedang mengintai jemaat.

Pada hari-hari zaman akhir

Perhatikan bahwa istilah yang dipakai adalah “zaman akhir,” bukan “akhir zaman.” Istilah tersebut bersifat umum (general) dan jamak, berbicara tentang suatu durasi, bukan satu titik waktu tertentu.

Akan tampil pengejek-pengejek:

Setelah Tuhan Yesus bangkit dan naik ke sorga, Tuhan mengutus para rasul untuk melanjutkan kesaksian mereka. Dari mula-mula 12 Rasul, lalu berkembang 70, lalu 500, lalu 3000 dan seterusnya. Dunia mendapatkan anugerah melalui orang- orang yang diselamatkan tersebut. Akan tetapi Tuhan Yesus juga pernah menyampaikan bahwa di dalam kerajaan Allah, bahkan setan-setan pun mendapat kesempatan untuk menabur benih ilalang. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh apabila akan tampil para pengejek, bersamaan dengan tampilnya para pelayan Kristus.

Yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya:

Petrus juga ingin jemaat tahu seperti apakah profil dari orang orang yang suka mengejek. Yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya saja. Menurut Petrus dalam surat ini, ada hubungan yang erat antara orang yang suka mengejek dan orang yang hidup menuruti hawa nafsu. Sedangkan menuruti hawa nafsu dalam bagian ini dikontraskan dengan orang-orang yang mengingat ajaran nabi dan rasul.


2 Petrus 3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

Dimanakah janji tentang kedatangan-Nya itu?

Isi dari ejekan orang yang menuruti hawa nafsu di sini adalah terkait dengan kedatangan Tuhan. Mengapa mereka menanyakan hal ini? Apakah ini tanda bahwa mereka rindu akan kedatangan Tuhan? Tidak. Mereka menanyakan hal ini bukan karena mereka memang menantikan Tuhan. Mereka bertanya hal itu justru karena mereka tidak percaya bahwa Tuhan akan datang.

Sejak bapa-bapa leluhur meninggal, segala sesuatu tetap seperti pada waktu dunia diciptakan."

Argumentasi mereka adalah segala sesuatu tetap seperti semula. Sejak bapa leluhur meninggal sudah seperti ini. Bahkan sejak waktu dunia diciptakan pun segalanya sudah seperti ini. Allah tidak pernah datang, Allah tidak pernah bertindak secara nyata. Kehadiran-Nya sungguh tidak riil.


2 Petrus 3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

Mereka sengaja tidak mau tahu:

Jadi sebetulnya mereka bukannya tidak tahu, tapi sengaja tidak mau tahu. Bukan kurang informasi tetapi lebih kepada hati yang menentang.

Bahwa oleh Firman:

Langit dan bumi bukan terjadi secara kebetulan. Perkataan Tuhanlah yang menyebabkan langit dan bumi ada.

Langit dan bumi telah ada sejak dahulu

Keberadaan langit dan bumi adalah suatu tanda yang objektif dan dapat diobservasi oleh siapapun. Seharusnya, manusia bisa menerima hal ini, karena mereka sudah biasa dengan konsep tersebut. Tapi mengapa manusia masih mengejek? Apa sebetulnya yang menjadi bahan ejekan mereka? Dalam ayat 4 sudah disebutkan bahwa isi dari ejekan mereka adalah tentang kedatangan Allah. Manusia pada zaman akhir, menurut sudut pandang surat Petrus tidak mempertanyakan apakah Allah ada atau tidak? Yang mereka pertanyakan adalah: Apakah Allah akan datang atau tidak. Mengapa mereka mengejek hari kedatangan Allah?

Bumi yang berasal dari air dan oleh air:

Penciptaan dunia bukan dari tidak ada menjadi ada. Tetapi dari kekacauan menjadi teratur. Tadinya kacau, Tuhan berFirman menjadi baik. Tadinya kosong, menjadi terisi. Kekacauan dan kosong sudah ada di dalam ciptaan. Tohu wabohu adalah dunia yang hancur lebur dan mematikan. Manusia tidak mungkin bisa hidup di dalam keadaan seperti ini. Kalaupun akhirnya manusia bisa hidup, itu adalah karena Tuhan menopang. Petrus mempertanyakan, mengapa manusia mengejek pemeliharaan Allah? Bukankah pemeliharaan Allah sudah nyata di dalam bumi yang berasal dari air dan oleh air?


2 Petrus 3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Di sini Petrus mengingatkan pembacanya pada peristiwa Air Bah di zaman Nuh. Air yang semula dibatasi dan dijaga daya hancurnya  oleh Allah seperti Kejadian 1. Pada zaman Nuh dilepaskan kembali daya hancurnya sehingga menjadi kekuatan menghancurkan. Dan ketika Allah membiarkan kekuatan menghancurkan ini terlepas. Maka tidak ada kekuatan apapun pada diri manusia untuk mencegahnya. Jangankan manusia, bahkan bumi yang dahulu itupun akhirnya binasa dan musnah.


2 Petrus 3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

Oleh Firman itu juga:

Yaitu oleh Firman yang sama itu juga, Firman yang memelihara bumi sejak penciptaan, Firman yang menghakimi bumi pada peristiwa air bah, Firman yang menahan dan menjaga bumi dari kehancuran. Firman yang sama itu juga, masih relevan hingga jaman Petrus. Bahkan masih relevan hingga hari ini dan relevan sampai selamanya.

Langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api:

Langit dan bumi yang sekarang mengacu pada langit dan bumi yang Petrus kenal, dan pasti juga merupakan langit dan bumi yang kita kenal saat ini, adalah langit dan bumi yang juga berada di dalam pemeliharaan tangan Tuhan. Tidak ada yang berubah.

Apakah daya hancur berikutnya yang dimaksud oleh Petrus? Api. Jika pada jaman Nuh ada air bah yang dipakai Tuhan untuk menghakimi manusia. Maka pada waktu yang ditentukan oleh Tuhan sendiri, bumi akan dimusnahkan oleh api.  Petrus menasihati orang yang tidak percaya: mengapa kamu hidup seolah Tuhan tidak ada? Padahal bumi masih ada sampai sekarang ini adalah karena Tuhan yang memelihara dan menopang. Tuhan pelihara dan topang bumi dari kehancuran, untuk dilepaskan pada hari penghakiman nanti.

Dan disimpan untuk hari penghakiman:

Kata “disimpan” mengindikasikan adanya suatu perencanaan, suatu kesengajaan untuk menunda melakukan sesuatu. Dan dalam hal ini yang ditunda oleh Tuhan adalah hari penghakiman. Jadi meskipun saat ini hari penghakiman yang paling akhir itu belum tiba. Tetapi surat Petrus menegaskan bahwa hal itu pasti akan terjadi.  Oleh karena itu, jika hingga sekarang Tuhan belum menghakimi secara final, itu adalah karena Tuhan menunggu manusia berbalik kepada-Nya. Dan sementara menunggu waktu itu, kita melihat bagaimana Tuhan masih menahan alam ini agar tidak sepenuhnya menghancurkan manusia.


2 Petrus 3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

Yang satu ini tidak boleh kamu lupakan

Kita hanya bisa melihat penghakiman Allah yang final itu, atau kiamat melalui perspektif yang satu ini. Kita jangan membuat perspektif lain tentang kiamat.

Yaitu bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti 1000 tahun

Tuhan punya cara hitung waktu yang berbeda, yaitu 1 hari sama seperti 1000 tahun dan demikian pula sebaliknya. Apa arti semua ini? Artinya, Tuhan mau agar kita melihat waktu secara antisipatif. Artinya waktu itu tidak relevan, jangan kita coba untuk hitung hari. Cara hitung harinya adalah dengan menyadari bahwa Tuhan bisa datang kapanpun.


2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya

Tuhan pasti akan menepati janji-Nya. Jika Dia mengatakan bahwa Dia akan menghakimi dunia, maka penghakiman itu pasti akan terjadi. Kalaupun saat ini belum terjadi penghakiman itu, maka hal itu bukan karena Tuhan lalai. Bukan karena Ia lupa atau ganti rencana. Tetapi karena memang waktunya belum tiba di dalam bijaksana Tuhan.

sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu

Tuhan adalah Pribadi yang sering disalahpahami. Tuhan yang mahamulia, malah dianggap sebagai Tuhan yang lalai. Ini suatu penilaian yang sangat buruk.

Manusia sering lalai, Tuhan tidak pernah lalai. Tetapi justru manusia yang menganggap Tuhan lalai. Bukan Tuhan yang terlebih dahulu mengatai manusia sebagai lalai. Sebagai ganti dari penghakiman dan penghukuman atas kelalaian dan kekurangajaran manusia yang berani menilai Tuhan secara sembarangan, Tuhan justru bersabar.


2 Petrus 3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri:

Meskipun Tuhan itu bersabar pada manusia. Meskipun Tuhan menunda penghakiman final-Nya. Tetapi kedatangan-Nya tidak mungkin terduga oleh siapapun. Seperti pencuri yang datang ketika semua orang tidak siap. Demikian pula Tuhan akan datang di waktu yang tidak terduga. Tidak seorang pun yang tahu berapa banyak lagi waktu yang dimiliki untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Itu sebabnya, jangan berpikir bahwa kita masih memiliki waktu yang panjang.

langit akan lenyap, dunia akan hangus, bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap:

Jangankan manusia yang rapuh, langit yang perkasa dan seolah tidak ada batasnya pun akan dilenyapkan. Di hadapan penghakiman Tuhan, jangankan manusia yang kecil, dunia yang sedemikian besar inipun akan hangus. Di hadapan Allah yang saat ini tidak kelihatan, suatu saat bumi dan segalanya ini yang justru akan lenyap. Allah yang tidak kelihatan bahkan lebih riil daripada bumi yang kelihatan.


2 Petrus 3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Segala info tentang kehancuran dunia ini bukanlah suatu informasi yang tidak ada hubungannya dengan kita. Jika dunia ini, yang bersifat mati, yang tidak berbuat dosa kepada Tuhan, tetapi mengalami kehancuran yang sedemikian dahsyat. Maka darimanakah timbul pikiran di dalam diri manusia bahwa manusia akan luput dari penghakiman yang dahsyat dari Tuhan.

Informasi tentang hari kiamat, bukanlah sesuatu yang kita pelajari di dalam kelas-kelas teologi tetapi tidak kita bawa ke dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang Tuhan dan penghakiman dan hari kiamat hendaknya menjadi peringatan bagi kita untuk hidup suci dan saleh. Orang yang tidak berusaha hidup suci dan saleh. Orang yang malah mengejek Tuhan. Orang yang malah menganggap Tuhan itu lalai. Apakah yang akan terjadi pada mereka, apabila mereka tidak bertobat? Sangat mengerikan.


2 Petrus 3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

Kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah:

Orang percaya yang sungguh-sungguh hidup kudus di hadapan Allah, adalah orang yang menantikan kedatangan Allah. Dan orang yang menantikan kedatangan Allah, adalah orang yang juga mempercepat kedatangan hari Allah. Betapa besar kuasa yang Tuhan percayakan di tangan orang-orang kudusnya.

Langit akan binasa dalam api dan unsur dunia akan lenyap dalam nyalanya:

Ini bukan gambaran dari pertobatan. Ini bukan gambaran dari restorasi umat manusia. Ini adalah gambaran dari penghakiman terakhir. Langit dan dunia adalah bagian dari alam yang setia dalam menjalankan fungsinya. Langit dan dunia adalah benda mati yang turut dihancurkan oleh karena dosa manusia. Terlebih lagi yang akan terjadi pada manusia-manusia yang terus mengejek Allah lalai.


2 Petrus 3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Tetapi sesuai janji-Nya:

Orang percaya menyandarkan harapan mereka di dalam janji Allah. Orang percaya tidak menyandarkan harapan mereka pada keadaan. Atau pada kekuatan mereka. Atau pada kemajuan peradaban, kemajuan teknologi atau apapun. Orang percaya tidak berharap pada manusia. Satu-satunya harapan orang percaya adalah janji Allah untuk memulihkan keadaan.

Kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru:

Kita tidak bersuka cita karena langit dan bumi yang lama itu dihancurkan. Kita bersukacita karena menantikan langit dan bumi yang baru. Allah akan memulihkan dunia ini. Allah akan melenyapkan yang lama dan memberikan yang baru.

Dimana terdapat kebenaran:

Dalam langit dan bumi yang lama, kebenaran Allah juga ada. Tetapi kebenaran Allah itu masih sering dinodai oleh kejahatan manusia. Allah yang benar, masih diejek oleh manusia yang berdosa. Dalam langit dan bumi yang baru, semua noda, kejahatan dan bahkan pribadi orang yang tidak benar itu akan disingkirkan oleh Tuhan. Sehingga di dalam langit dan bumi yang baru, hanya akan terdapat kebenaran.

Kebenaran seperti apa? Pengenalan yang benar akan Pribadi Allah. Ibadah yang benar kepada Allah yang sejati. Para penyembah benar.


2 Petrus 3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Sebab itu:

Sebab janji Allah akan langit dan bumi yang baru itu.

Saudara-saudaraku yang kekasih:

Kembali Rasul Petrus mengulang bentuk ungkapan kasihnya kepada jemaat. Segala nasihat dan peringatan yang diberikan oleh Petrus bukanlah sebuah pesan kebencian. Sekalipun isinya tentang penghakiman Ilahi, tetapi pesan tersebut disampaikan oleh Petrus di dalam kasih kepada saudara-saudara seiman.

Sambil menantikan, kamu harus berusaha:

Orang Kristen tidak pasif saja menunggu janji Allah. Tetapi orang Kristen juga diminta untuk berusaha. Perhatikan bahwa prinsip anugerah dan janji Allah tidak bertentangan dengan keharusan untuk berusaha.

Tak bercacat, tak bernoda, dalam perdamaian dengan Dia:

Seringkali berita Injil disalahmengerti oleh orang Kristen sendiri. Karena terlalu menekankan pada pesan anugerah, maka seolah-olah setiap usaha spiritual manusia langsung dicurigai sebagai legalisme. Tetapi disini kita membaca bahwa Petrus pun mendorong jemaat untuk berusaha hidup tak bercacat, berusaha untuk hidup tidak bernoda dan senantiasa di dalam perdamaian dengan Yesus Kristus.

Di satu sisi, Alkitab mengajarkan bahwa Kristus-lah yang mengerjakan pendamaian kita dengan Allah. Dan bahwa pekerjaan Kristus itu sudah sempurna adanya, tanpa harus ditambahi oleh usaha manusia. Akan tetapi di sisi lain, kita tidak bisa mengesampingkan ayat-ayat seperti yang Petrus tuliskan ini. Sebagai bentuk nyata dari anugerah keselamatan yang telah kita terima, maka kita pun dituntut untuk berusaha hidup di dalam perdamaian dengan Kristus. Inilah berita Injil yang asli.


2 Petrus 3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk beroleh selamat:

Petrus ingin agar selagi Tuhan memberi kita waktu untuk hidup maka biarlah kita berusaha mengisi hidup kita sedemikian rupa untuk mengerjakan keselamatan kita sebaik-baiknya. (Terdapat pula dalam Filipi 2:12). Janganlah kesabaran Tuhan ini disalahmengerti dan dijadikan sebagai bahan kritikan dan ejekan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang belum mengenal Dia.

Seperti juga Paulus telah menulis kepadamu:

Paulus pernah menuliskan pesan-pesan yang mirip dengan Petrus, misalnya di 1 Tesalonika 4 dan 5:2. Namun masih menjadi diskusi surat mana dari Paulus yang dibaca oleh jemaat Petrus. Sangat mungkin, tulisan-tulisan Paulus yang ditujukan kepada jemaat tertentu, telah dibaca pula oleh jemaat lain yang bukan bagian dari jemaat yang semula dituju oleh Paulus.


2 Petrus 3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.


Tentang perkara-perkara ini:

Yaitu tentang kedatangan Kristus, penghakiman Ilahi dan upaya orang percaya untuk hidup kudus.

Hal-hal yang sukar dipahami sehingga orang yang tidak paham memutarbalikan:

Sangat mungkin mengacu pada 2 Tesalonika 2.


2 Petrus 3:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.

Kamu telah tahu karena itu waspadalah:

Sebagai pemimpin Petrus telah memberi tahu jemaat. Sebagai jemaat, harus menerima pengajaran Petrus sebagai dasar untuk berwaspada.

Supaya kamu jangan terseret dalam kesesatan, kehilangan pegangan yang teguh:

Bahaya yang dihadapi orang percaya di jaman Petrus bukan bahaya yang kecil. Jika orang tidak sungguh-sungguh memperhatikan peringatan Petrus, mereka dapat saja akhirnya terseret di dalam kesesatan. Dan masalah kesesatan ini pasti bukan masalah kecil bagi Petrus. Seseorang bisa saja pada akhirnya tidak pernah mengenal Allah dan justru ikut di dalam kelompok orang yang mengejek kedatangan Allah. Kristus adalah pegangan yang teguh, tetapi orang yang semula merupakan anggota gereja pun dapat saja terhilang jika tidak sungguh-sungguh berpegang pada Kristus.

Orang-orang yang tak mengenal hukum:

Iman Kristen mengajarkan bahwa kita tidak diselamatkan oleh Hukum Taurat. Tetapi hal itu bukan berarti bahwa sebagai orang Kristen kita menjadi orang yang tidak tahu hukum Ilahi dan tidak perduli pada Hukum Taurat.


2 Petrus 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Tetapi bertumbuhlah:

Orang Kristen yang sejati pasti mengalami pertumbuhan. Jika orang Kristen tidak bertumbuh, maka mereka akan terseret ke arah yang lain, yaitu kesesatan, kehilangan pegangan dan hidup tanpa Hukum Ilahi.

Dalam kasih karunia dan pengenalan akan Yesus Kristus:

Orang Kristen bukan bertumbuh di dalam pengetahuan saja. Makin lama makin tinggi pendidikannya. Atau makin lama makin populer. Makin lama makin kaya dan seterusnya. Orang Kristen sejati bertumbuh makin lama makin merasakan kasih karunia Allah. Makin lama makin mengenal Kristus. Dan makin lama makin dapat memberi kasih karunia pula kepada sesamanya.

Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya:

Kemuliaan Kristus haruslah menjadi motivasi utama dalam kehidupan kita.


Penutup:

Melalui eksposisi singkat 2 Petrus 3:1-18 ini kiranya kita memahami 7 hal, yaitu:

  1. Betapa besar kasih Petrus kepada jemaatnya, sehingga ia berusaha memperingatkan mereka.
  2. Bahwa di zaman mereka tampil orang-orang yang suka mengejek Allah.
  3. Yaitu orang-orang yang mengira bahwa Allah tidak akan pernah datang menghakimi manusia.
  4. Tetapi Petrus memperingatkan bahwa Allah pasti akan menghakimi manusia.
  5. Dan kapan waktu penghakiman Allah datang, tidak diketahui oleh siapapun.
  6. Allah menunda penghakiman bukan karena Ia lalai, tetapi karena Ia ingin manusia bertobat.
  7. Oleh karena itu, bertobatlah, bertumbuhlah dan hiduplah demi kemuliaan Tuhan.


Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.


Baca juga:
Pengantar Surat 2 Petrus. Klik disini
Mengapa Yesus Kristus harus menjadi manusia? Klik disini
Apakah manusia tetap diampuni jika ia tidak tahu apa yang ia perbuat? Klik disini
Apakah yang lebih penting dari kekayaan? Klik disini