Tuesday, September 17, 2013

Mencari tempat tinggal Yesus di dalam Dunia Modernitas – Bagian II


Oleh: Izar Tirta

Pendahuluan
Dalam tulisan terdahulu kita sudah melihat bahwa modernisasi telah membentuk modernitas. Dan di dalam proses pembentukan itu, kita menemukan perubahan-perubahan dalam cara masyarakat melihat apa yang bernilai dan apa yang kurang bernilai. Dan meskipun modernisasi telah memberi dampak positif yang tidak sedikit, ada harga yang harus dibayar demi segala kemajuan itu.

Harga yang harus dibayar oleh modernisasi
Donald B. Kraybill, profesor dari Elizabethtown College Pennsylvania, di dalam bukunya yang berjudul The Riddle of Amish Culture, mengutarakan bahwa modernisasi telah melukai kehidupan kita dengan cara memotong hubungan-hubungan kita dengan tempat dan komunitas.

Kraybill melihat bahwa modernisasi berpotensi untuk menaikkan derajat kecemasan serta menyurutkan kepuasan kita terhadap pekerjaan kita. Modernisasi telah ikut andil dalam hancurnya keluarga-keluarga, merampok keluguan anak-anak, mencairkan nilai-nilai etika dan membutakan kita pada realitas Allah.[1]

Baca selengkapnya di sini 


[1] Donald B.Kraybill, The Riddle of Amish Culture (Baltimore: The John Hopkins University Press, 1989), 250.