Tuesday, September 17, 2013

Mencari Tempat Tinggal Yesus di dalam Dunia Modernitas – Bagian I


Oleh : Izar Tirta

Pendahuluan
Meskipun saat ini kita hidup di dalam era Postmodern, pengaruh modernisasi tidaklah hilang begitu saja, apalagi jika kita berbicara di dalam tatanan masyarakat umum dan bukan kalangan akademis. Sehingga saya kira masih cukup relevan jika pada kesempatan ini kita melihat lebih jauh sebuah sisi dari modernisasi dan bagaimana hubungannya dengan Yesus Kristus.

Antara modernisasi dan modernitas
Dalam bukunya yang berjudul No Place for Truth, David F.Wells membuat pembedaan antara modernisasi dan modernitas.[1]

Modernisasi, menurutnya, adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam bentuk luar kehidupan kita. Sedangkan modernitas, adalah perubahan terhadap nilai-nilai dan berbagai makna yang timbul di dalam konteks dunia yang telah dimodernisasikan itu.

Jadi kalau boleh saya simpulkan, modernisasi mengacu pada perubahan eksternal, sedangkan modernitas mengacu pada perubahan internal. Sehingga dengan berkembangnya gagasan modern secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kita telah mengalami perubahan secara menyeluruh, baik di luar maupun di dalam. Dan jika saya amati, perubahan di luar (yaitu modernisasi) muncul lebih dulu daripada perubahan di dalam (yaitu modernitas). Apa yang mula-mula merupakan perubahan kasat mata di dalam hidup kita, perlahan-lahan akan mengubah cara-cara kita dalam menilai kehidupan ini.

Baca selengkapnya di sini 


[1] David F.Wells, No Place for Truth or Whatever Happened to Evangelical Theology (Grand Rapids Michigan: William B.Eerdmans, 1993), 53-91.