Tuesday, May 18, 2021

Mengapa Tuhan Yesus berdoa: "Ya Bapa ampunilah mereka ..." ?


 

Oleh: Izar Tirta

 

Ya Bapa ampunilah mereka  ...

 

Dalam perenungan sebelumnya kita sudah melihat bagaimana Tuhan Yesus mendorong kita untuk datang kepada Bapa ketika penderitaan datang. Dalam perenungan kali ini, kita akan melihat kebesaran jiwa Tuhan Yesus dalam mengampuni manusia.

 

Tuhan Yesus tidak datang kepada Bapa lalu meminta agar Bapa mengutuki orang-orang yang telah berbuat jahat kepada-Nya. Tuhan Yesus juga tidak datang kepada Bapa lalu minta agar penderitaan-Nya di atas kayu salib itu dihentikan segera. Tidak. Tuhan Yesus tidak meminta hal-hal itu kepada Bapa. Yang Tuhan kita minta adalah agar Bapa mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya.

 

Di dalam penderitaan-Nya itu, Tuhan Yesus justru mengingat orang lain. Bukan diri-Nya sendiri. Betapa besar kasih Tuhan Yesus kepada manusia. Betapa dalam cinta kasih-Nya itu, melampaui segala pelanggaran dan kejahatan kita.

 

Apa yang Tuhan Yesus lakukan Ini dapat menjadi suatu kritik bagi kita, sebab ketika penderitaan datang, pada umum kita cenderung hanya memikirkan diri sendiri. Kita jarang memikirkan orang lain. Apalagi memikirkan orang lain yang telah membuat diri kita menderita. Pasti sulit sekali bagi kita untuk memikirkan suatu kebaikan bagi orang-orang semacam itu, bukan?

 

Mengapa Tuhan Yesus dapat memikirkan orang lain, bahkan orang lain yang membuat Dia menderita?

Karena Tuhan Yesus penuh kasih? Betul.  Tapi apa lagi? Jawabannya adalah: Karena Tuhan Yesus tahu bahwa orang-orang yang menyiksa Dia akan mengalami penderitaan jauh lebih menakutkan apabila mereka tidak bertobat.

 

Dengan berkata begini, saya tidak bermaksud mengatakan penderitaan Tuhan Yesus di atas kayu salib tidak terlalu berat. Tidak demikian. Tentu saja penderitaan Tuhan Yesus di atas kayu salib adalah penderitaan yang sangat hebat. Saya yakin, bahwa tidak banyak orang yang cukup kuat menahan penderitaan fisik sebagaimana yang dialami oleh Tuhan kita. Tetapi jangan lupa, bagaimana pun beratnya penderitaan itu, tetap masih ada batasnya, tetap masih ada akhirnya dan tetap masih ada kesudahannya.

 

Tetapi orang-orang yang menolak Kristus? Penderitaan yang akan mereka alami adalah penderitaan yang bersifat kekal. Selama-lamanya, tiada akhir, tiada pertolongan, tiada belas kasihan dan tidak ada jalan keluar. Sungguh suatu penderitaan yang begitu mengerikan secara tidak terperikan.

 

Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus memohon agar Bapa berkenan menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang berbuat jahat kepada-Nya.

 

Mengapa kita sering gagal memikirkan orang lain? Hal itu disebabkan karena kita terlalu fokus pada kesulitan kita sendiri. Kita kurang tertarik memikirkan penderitaan orang lain. Tetapi biarlah melalui teladan Kristus, kita boleh disadarkan bahwa orang lain pun punya masalah.

 

Ketika seseorang menyakiti kita, sangat mungkin hal itu dilakukan karena mereka sendiripun sebetulnya sedang hidup di dalam kepedihan. Dan kepedihan yang terbesar di dalam hidup manusia adalah tidak mengenal Allah, tidak percaya kepada Allah. Orang-orang semcam ini pada suatu saat akan masuk ke dalam penderitaan kekal yang mungkin dapat dikatakan jauh lebih mengerikan daripada salib.

 

Mengapa orang yang tidak percaya itu akan mengalami penderitaan yang lebih mengerikan? Karena penderitaan mereka tidak akan pernah berakhir. Mereka bukan saja akan tersiksa secara fisik tetap mereka juga akan ditinggalkan oleh Allah selama-lamanya.

 

Bialah Tuhan berbelas kasihan pada kita agar kita boleh memiliki kasih yang besar seperti Kristus. Kasih yang mau memperhatikan penderitaan orang lain. Kasih yang mau mengampuni kesalahan orang lain.

Kasih yang mau mendoakan orang lain.

 

Ketika Tuhan Yesus meminta Bapa mengampuni manusia. Kita disadarkan bahwa sebagai manusia kita adalah makhluk yang bersalah. Kita disadarkan bahwa hanya Bapa yang dapat memberi pengampunan.

Dan kita disadarkan pula bahwa pengampunan itu hanya dapat diberikan Bapa melalui Anak-Nya yang tersalib bagi manusia.

 

Allah begitu mengasihi dunia ini. Allah sudah memberikan jalan keluar terbaik bagi kita untuk diselamatkan. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang mengorbankan nyawa demi kebaikan sahabat-sahabat-Nya.

 

Biarlah kita datang kepada Yesus dan menerima pengampunan-Nya. Biarlah kita tinggalkan jalan hidup kita yang membawa kepada kebinasaan kekal ini. Yesus telah bersedia untuk mengampuni kita. Yesus telah menderita dan mati untuk kita. Yesus juga telah berdoa bagi kita agar kita beroleh pengampunan dari Allah.

 

Mari kita berdoa:

Bapa betapa kami bersyukur memiliki Juruselamat yang begitu mengasihi dan memperhatikan kebutuhan kami. Kami sendiri seringkali justru tidak sadar bahwa kami adalah orang yang bersalah di hadapan Tuhan. Kami sendiri seringkali justru tidak sadar bahwa kami membutuhkan pengampunan. Kami adalah orang buta. Degil hati. Yang hanya memperhatikan dirikami sendiri saja. Kami tidak memperhatikan apa yang Allah inginkan. Kami tidak memperhatikan ap ayang orang lain butuhkan. Ampunilah kami ya Bapa. Tolong kami untuk dapat mengasihi Kristus yang mengasihi kami. Tolong kami juga untuk dapat mengampuni orang lain yang bersalah kepada kami, seperti kami juga diampuni oleh Tuhan. Amin.


Versi Audio dari tulisan ini dapat didengakan melalui link:
Spotify dan Anchor

 

Baca Juga:

Perenungan dari Yohanes 3:16. Klik di sini

Mengapa Yesus Kristus harus menjadi seorang Manusia? Klikdi sini