Wednesday, April 22, 2020

Eksposisi singkat Kejadian 4:14 dan Kejadian 4:15: Siapakah yang akan membunuh Kain?

Jika pada masa itu belum banyak manusia, lalu siapa yang akan membunuh Kain?
Mengapa Tuhan sendiri seolah-olah melindungi Kain?
Tanda apa yang diberikan Tuhan pada Kain sehingga ia tidak dibunuh?


Tanda apa yang diberikan pada Kain?

Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku. (Kej 4:14)

Kain mengulang perkataan Tuhan padanya, sambil menambahkan ungkapan rasa takut akan dibunuh oleh orang lain. Apabila kita baca kisah ini dari Kejadian 1 hingga Kejadian 4, maka terkesan bahwa pada saat itu belum ada orang selain Kain, Adam dan Hawa. Jika demikian, lalu siapakah yang akan membunuh Kain? Saya melihat ada beberapa kemungkinan untuk hal tersebut.

Kemungkinan yang pertama adalah Adam atau Hawa sendiri yang akan membalas kematian Habel, anak mereka itu.

Kemungkinan kedua adalah bahwa kisah ini memang tidak ditulis dalam kerangka waktu yang dapat dengan mudah kita ukur. Penulis Kitab Kejadian tidak merincikan dalam kurun waktu berapa tahun kejadian pembunuhan ini terjadi sejak Adam dan Hawa memiliki anak pertama mereka? Mungkin saja sementara kisah ini bergulir dan menjadi fokus utama sang penulis, Adam dan Hawa sudah memiliki anak-anak lain yang tidak dikisahkan secara khusus. Sehingga saudara-saudara Kain yang lain itulah yang akan membalas kematian Habel.

Kemungkinan ketiga adalah bahwa Kain melihat potensi di masa depan, yaitu ketika keturunan Adam sudah menjadi semakin banyak. Dalam perasaan berdosa yang coba ditutup erat-erat, agaknya Kain tidak bisa menghindar dari perasaan takut terhadap hukuman yang akan menimpa dia, sekalipun hal itu belum terjadi.

Kita tidak tahu persis, kemungkinan mana yang menjadi penyebab utama dari rasa ketakutannya, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa hukuman Tuhan ini akhirnya telah berhasil membuat Kain merasa takut. Ada sesuatu di dalam hati Kain yang jahat sekalipun, yang masih menyadarkan dia bahwa hukuman Tuhan itu akan sangat berat dan menakutkan.

Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia. (Kej 4:15)

Bagaimana kita harus mencerna kata-kata Tuhan ini? Ada seorang pembunuh, yang merasa takut dibunuh, lalu ia minta kepada Tuhan agar jangan sampai ada yang membunuh dia, dan Tuhan segera menjawab: “Oke!” Bukankah jauh lebih mudah dipahami jika Tuhan menjawab: “O tidak bisa begitu dong Kain. Engkau membunuh, maka jangan heran jika engkau akan terbunuh juga.”

Tidak mudah memahami bagian-bagian seperti ini di dalam Alkitab. Tetapi saya pikir jawaban Tuhan ini setidaknya mengajarkan pada kita bahwa bagaimana pun rusaknya dunia, Tuhan tetap memegang kendali. Dunia tidak dikontrol oleh orang-orang jahat yang dapat bertindak sesukanya saja, termasuk dalam hal membalaskan dendam atas kejahatan orang lain. Bahwa pembunuhan adalah dosa, itu sudah pasti. Tetapi bahwa kemudian siapa saja dapat bebas membalas dendam atas kematian seseorang, itu sepenuhnya ada di dalam kendali Tuhan. “Pembalasan adalah hak-Ku, Akulah yang akan menuntut pembalasan” kata Tuhan sebagaimana tercatat dalam Ibrani 10:30.

John Calvin melihat hal ini sebagai cara Tuhan memelihara masyarakat manusia yang telah Ia ciptakan. Sejahat-jahatnya manusia, Tuhan masih memberi kesempatan kepada mereka untuk hidup. Apabila Tuhan mengizinkan setiap kejahatan dan pembunuhan dibalas dengan kejahatan dan pembunuhan, maka jangankan manusia sempat memenuhi bumi ini. Dalam waktu yang singkat, umat manusia pasti akan punah karena keganasan mereka sendiri.

Calvin mengatakan: God would take care to prevent any one from easily breaking in upon him to destroy him; not because God would institute a privilege in favor of the murderer, or would hearken to his prayers but because he would consult for posterity, in order to the preservation of human life.

Tanda apakah yang ditaruh Tuhan pada Kain agar ia tidak dibunuh?

Kita tidak pernah tahu tanda apa yang ditaruh Tuhan pada Kain, dan agaknya penulis kitab Kejadian pun tidak merasa hal itu penting untuk diketahui oleh pembacanya. Istilah “tanda” yang dipakai dalam kalimat tersebut, sama dengan istilah yang dipakai untuk matahari sebagai tanda dari siang, bulan sebagai tanda dari malam. Istilah tersebut juga muncul pada saat Musa memperlihatkan berbagai mukjizat kepada Firaun sebagai suatu tanda penyertaan Allah. Singkatnya, apapun tanda yang diberikan kepada Kain, tanda itu dapat dengan mudah dikenali oleh orang yang melihatnya.

Cukuplah bagi kita para pembaca mengetahui bahwa melalui tanda itu Tuhan tetap memberi dia perlindungan selama ia masih hidup di dunia ini. Penyakit mungkin akan membunuh Kain, atau proses penuaan secara alami, tetapi tidak dengan pembunuhan. Itulah janji Tuhan.

Sebelum menutup bagian ini, mungkin ada baiknya jika saya kembali mengutip pandangan John Calvin mengenai hal tersebut untuk semakin memperkaya sudut pandang kita. Calvin mengatakan: nothing was granted to Cain for the sake of favoring him; but for the sake of opposing, in future, cruelty and unjust violence. And therefore, a mark was set upon Cain, which should strike terror into all; because they might see, as in a mirror the tremendous judgment of God against bloody men.

UNTUK DIRENUNGKAN

Bukan Tuhan yang mengacaukan dunia ini. Manusilah yang telah mengacaukan dunia dengan dosa-dosa. Namun akibat dosa pun Tuhan pun ikut terpapar di dalam kesulitan. Oleh karena itu, jika Tuhan menjatuhkan hukuman atas dosa kepada manusia janganlah kita melihatnya sebagai tindakan yang kejam. Allah yang penuh kasih serta adil, haruslah berkuasa pula untuk menghukum ketidakadilan dan ketiadaan kasih, agar kasih dan keadilan yang semula itu dapat kembali ditegakkan. Amin. (Oleh: Izar Tirta)

BACA Juga:
Mengapa Tuhan terima persembahan Habel tapi menolak persembahan Kain? Klik disini.
Apakah resep hidup berkelimpahan dan berhasil? Klik disini.