Thursday, April 23, 2020

Eksposisi singkat Kejadian 4:16: Apa artinya Kain pergi dan menetap di tanah Nod sebelah timur Eden?

Oleh: Izar Tirta



Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. (Kejadian 4:16)

Kisah Kain dan Habel berakhir dengan nuansa yang sad ending, yaitu ketika Kain pergi dari hadapan Tuhan. Siapakah yang dapat hidup tanpa Tuhan? Dan jika kita memahami Tuhan sebagai Dia yang Mahaada, bagaimanakah seseorang dapat pergi dari hadapan-Nya?

Tentulah ini merupakan bahasa figuratif untuk menjelaskan bahwa sekalipun Tuhan itu Mahaada dan Mahatahu, hubungan antara Tuhan dan Kain secara relasi pribadi sudah tidak ada lagi. Kain tidak akan pernah lagi pergi ke hadirat Tuhan, pun Tuhan tidak akan lagi menegur Kain dengan Firman-Nya ataupun melalui kehadiran-Nya yang penuh rahmat. Masing-masing seolah berjalan sendiri-sendiri tanpa relasi apapun. Sungguh merupakan sebuah tragedi, bukan? Tetapi berapa banyakkah manusia di bumi ini yang sedang menempuh perjalanan hidup yang serupa dengan Kain? Yaitu sebuah kehidupan yang tanpa relasi dengan Tuhan?

Kain pergi ke sebuah daerah bernama Nod yang dalam bahasa Ibrani berarti mengembara. Suatu nama daerah yang persis menggambarkan hidup Kain yang mengembara, jauh dari relasi pribadi dengan Tuhan.

“Menetap di tanah Nod,”
Dalam bahasa aslinya adalah: Wayesef beerez nod
Yang saya terjemahkan menjadi:
Dan menetap di tanah mengembara (atau: Dan menetap di tanah Nod)

Saya tertarik dengan perpaduan antara kata “menetap” dan kata “Nod” atau “mengembara.” Bukankah jika seseorang mengembara maka ia tidak bisa menetap? Atau seorang yang menetap pada dasarnya sudah tidak mengembara lagi? Mengapa dua kata yang berseberangan ini dipadukan dalam satu kalimat?

Saya melihat seni pengaturan kata-kata di sini sengaja dilakukan oleh penulis Kitab Kejadian untuk menjelaskan bahwa kondisi ke-pengembara-an Kain bersifat menetap atau permanen. Kain dilukiskan akan mengembara selamanya tanpa tempat untuk menetap, mengadu atau bahkan sekedar beristirahat. Jika tubuhnya masih bisa beristirahat pada saat ia tertidur, maka setidaknya kalimat ini ingin mengatakan bahwa jiwanya tidak akan lagi menemukan tempat untuk berlabuh.

UNTUK DIRENUNGKAN
Tanpa terasa kita sudah tiba di titik akhir dari kisah yang besar ini. Kita mengawalinya dari ayat 1 dan kini sudah tiba di ayat 16. Kisah Kain adalah gambaran dari jiwa seorang manusia yang berdosa. Ironisnya, era postmodern yang kita hidupi ini justru semakin menolak konsep keberdosa-an itu sendiri.

Tetapi sebagaimana Kain yang tidak mampu menghindar dari penghakiman Tuhan, demikian pula orang-orang di dalam era postmodern ini. Suka atau tidak suka semua orang harus berhadapan dengan Tuhan di dalam keberdosaan masing-masing.

Ketidakpedulian seseorang sama sekali tidak akan mengubah realita bahwa Tuhan ada, dan bahwa Dia akan menghukum dosa manusia (termasuk menghukum ketidakpedulian tersebut). Persoalannya kini bukan apakah Tuhan akan menghukum atau tidak akan menghukum. Persoalannya adalah kapan realita itu datang menjemput?

Tanpa kasih karunia dari Yesus Kristus melalui karya penebusan di atas kayu salib, tidak mungkin seorang manusia dapat siap menghadapi hari yang menakutkan itu. Kita boleh saja mencoba berlindung di balik agama, ritual, status sosial, kekayaan bahkan jabatan rohani selama di dunia ini. Tetapi simaklah perkataan rasul Paulus berikut ini: Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. (Galatia 2:21). Jika ada jalan lain di luar Kristus untuk manusia boleh diselamatkan, maka Kristus adalah pria paling bodoh dan paling malang yang pernah lahir ke dunia ini.


Semoga tulisan ini dapat semakin memperkaya sudut pandang kita selama ini bukan saja terhadap kisah Kain dan Habel yang cukup populer tersebut, melainkan terhadap berbagai pandangan yang penting di dalam Alkitab. Tuhan memberkati.

Silahkan menghubungi WA: 087712051970
Kami akan berdoa bagi Anda
Kami akan mengirimkan artikel Kristen secara gratis untuk Anda

Kelanjutan dari Kisah Kain dan Habel dari Kitab Kejadian dapat diikuti pada website kami yang lain, yaitu dengan click disini.